Anak Muda Berisiko Terjangkit Demensia, Kenali Gejala dan Pencegahannya

- 24 September 2022, 17:05 WIB
Ilustrasi otak. Demensia bisa jangkiti anak muda, kenali gejala dan pencegahannya
Ilustrasi otak. Demensia bisa jangkiti anak muda, kenali gejala dan pencegahannya /Pixabay/geralt.

Selain faktor kesibukan, faktor lainnya yang menjadi pemicu demensia pada usia muda adalah gaya hidup yang tidak sehat.

Dari gaya hidup inilah beragam masalah medis muncul, di antaranya tekanan darah tinggi, diabetes, hingga kolesterol.

Baca Juga: Cara Daftar Akun di kemnaker.go.id, Penting agar Pekerja Bisa Cek Penerima BSU 2022

"Beberapa gaya hidup yang dapat memicu lahirnya demensia alzheimer lebih dini antara lain kurang olahraga, kebiasaan minum alkohol, merokok, serta mengonsumsi makanan tidak sehat yang tinggi lemak jenuh dan gula, atau kurang bergizi bagi otak," sambungnya.

Bagi penderita YOAD di usia muda, akan mulai mengeluh di usia 40-50 tahun, hal ini memiliki risiko faktor genetik yang kuat yang harus dibuktikan dengan pemeriksaan genetik (Familial Alzheimer's Disease/FAD).

Faktor pemicu demensia alzheimer pada anak muda umumnya terkait dengan faktor genetik, karena orang tua yang mengidap demensia juga bisa menurunkan penyakit tersebut pada anaknya.

Baca Juga: Cara Daftar Seleksi Calon PPPK Guru Tahun 2022

Namun persentase kasus demensia alzheimer pada orang muda sangatlah kecil, hingga hanya di bawah satu persen orang yang mengidap alzheimer yang terdiagnosa.

Dalam keterangannya, Michael juga membagikan tips cara pencegahan demensia dalam usia muda.

Baca Juga: Tata Cara Mencairkan BLT BBM 2022 di Kantor Pos, Cukup Bawa Dokumen Ini Bansos Rp300.000 Masuk Kantong

Hal paling sederhana untuk mencegah demensia di usia muda adalah dengan mengubah gaya hidup menjadi lebih sehat, seperti makan dan tidur cukup serta teratur, menghindari alkohol dan rokok, hingga mengelola stres.

"Yang bisa dilakukan adalah dengan bergaya hidup sehat. Investasikan otak kita dengan hal-hal bermakna dan menyenangkan. Stres pasti ada, tapi bagaimana kita mampu mengelola stres tersebut bisa mempengaruhi suasana hati dan pikiran kita," pungkas Michael.***

Halaman:

Editor: Iis Suwandi

Sumber: ANTARA


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x