Penelitian: Meditasi Sama Efektifnya dengan Pengobatan untuk Anxiety

- 10 Februari 2023, 21:03 WIB
Penelitian menyebut jika meditasi sama efektinya untuk megobati anxiety (kecemasan) atau perasaan tidak nyaman.*
Penelitian menyebut jika meditasi sama efektinya untuk megobati anxiety (kecemasan) atau perasaan tidak nyaman.* /Pexels/Deasy Rafianty/

PR DEPOK – Diketahui, anxiety (kecemasan) kerap kali dirasakan oleh seseorang yang dapat menimbulkan rasa tidak nyaman bahkan hingga mengganggu dalam menjalani kehidupan sehari-hari.

Adapun anxiety adalah perasaan tidak nyaman, seperti rasa khawatir atau takut yang bisa ringan atau berat. Setiap orang memiliki perasaan cemas di beberapa titik dalam hidup mereka. Misalnya, Anda mungkin merasa khawatir dan cemas saat akan menghadapi ujian, menjalani tes kesehatan atau mungkin wawancara kerja. Pada saat-saat seperti ini, merasa cemas bisa menjadi hal yang normal.

Namun, ada beberapa orang yang merasa sulit untuk mengendalikan kekhawatiran mereka. Perasaan cemas mereka lebih konstan dan seringkali dapat memengaruhi kehidupan sehari-hari mereka.

Mengalami anxiety sesekali adalah bagian normal dari kehidupan yang umum dan alami, tetapi juga dapat menyebabkan gejala fisik seperti gemetar dan berkeringat. Anxiety disorders (gangguan kecemasan) dapat memengaruhi kehidupan sehari-hari tetapi seringkali dapat membaik dengan pengobatan.

Baca Juga: Berikut Ini 14 Manfaat Latihan Kekuatan, Bisa Bakar Kalori dan Turunkan Risiko Cedera!

Orang dengan anxiety disorders seringkali memiliki kekhawatiran dan ketakutan yang intens, berlebihan, dan terus-menerus tentang situasi sehari-hari. Seringkali, anxiety disorders melibatkan episode berulang dari perasaan cemas yang intens, kegugupan, kekhawatiran yang berlebihan, dan ketakutan atau teror yang tiba-tiba dan mencapai puncaknya dalam beberapa menit atau disebut dengan istilah, panic attack (serangan panik).

Dikutip PikiranRakyat-Depok.com dari NBC News, penelitian baru menunjukkan, berlatih meditasi mindfulness (kesadaran penuh) terbukti sama bermanfaatnya untuk anxiety seperti meminum obat setiap hari.

Studi pertama yang secara langsung membandingkan pengobatan dengan meditasi untuk anxiety menemukan bahwa, kedua metode tersebut bekerja sama baiknya dalam mengurangi gejala.

Temuan yang diterbitkan dalam jurnal JAMA Psychiatry menunjukkan bahwa, orang yang berjuang dengan anxiety dapat terbantu baik dengan meminum obat harian (yang bisa datang dengan efek samping) atau dengan meditasi mindfulness sehari-hari (yang membutuhkan komitmen waktu yang substansial).

Baca Juga: Bali United vs Persib Imbang, Luis Milla Masih Pertahankan Rekor Tak Terkalahkan

“Untuk kedua perawatan, kami memiliki orang-orang yang berkata, 'Ini benar-benar berhasil,'” kata penulis studi Dr. Elizabeth Hoge, direktur Program Penelitian Gangguan Kecemasan dan profesor psikiatri di Georgetown University Medical Center di Washington, D.C.

Menurut Anxiety & Depression Association of America, sekitar 6,8 juta orang dewasa di Amerika Serikat mengalami anxiety umum, tetapi kurang dari setengahnya menerima pengobatan.

Studi yang dilakukan selama dua bulan ini melibatkan 276 pasien yang didiagnosis dengan anxiety umum. Separuh diberi antidepresan umum seperti escitalopram (nama merek: Lexapro) dan separuh lainnya berpartisipasi dalam program pengurangan stres berbasis meditasi mindfulness.

Kedua kelompok melaporkan peningkatan moderat, pengurangan gejala sebesar 20 persen pada akhir penelitian, terlepas dari pengobatan mereka.

Baca Juga: Cek Tanggal Cair BPNT Februari 2023, Lengkap dengan Daftar Penerimanya di Link Ini

“Manfaat meditasi semacam itu konsisten dengan penelitian obat lain untuk mengobati anxiety,” kata Craig Sawchuk, seorang psikolog di Mayo Clinic di Rochester, Minnesota, yang tidak terlibat dalam penelitian baru tersebut.

“Studi tersebut menunjukkan, ada pilihan alternatif yang tidak melibatkan obat-obatan untuk membantu mengobati anxiety yang sama efektifnya,” kata Lindsey McKernan, seorang profesor psikiatri dan ilmu perilaku di Vanderbilt University Medical Center di Nashville, Tennessee, yang juga tidak terlibat dalam penelitian.

Efek samping lebih sering terjadi pada mereka yang menerima antidepresan, hampir 80 persen peserta mengalami setidaknya satu efek samping, seperti sulit tidur, mual, sakit kepala, penurunan libido, dan peningkatan anxiety atau kecemasan.

Sedangkan sebagian besar lagi dianggap ringan. Hanya satu efek samping, peningkatan anxiety, yang dilaporkan pada kelompok yang melakukan meditasi mindfulness, oleh sekitar 15 persen peserta.

Baca Juga: Ramalan Shio Naga, Ular, Kuda dan Kambing Besok 11 Februari 2023: Ambil Waktu dan Beristirahatlah

Namun, program meditasi mindfulness ini memakan waktu. Peserta diminta untuk menghadiri kelas kelompok 2 1/2 jam dua kali seminggu selama delapan minggu, ditambah satu hari penuh di retret meditasi. Selain itu, mereka diharuskan berlatih meditasi selama 45 menit setiap hari selama masa belajar.

Dr. Elizabeth Hoge mencatat, bahwa selama enam bulan tindak lanjut, 58 persen orang dalam kelompok Lexapro masih menggunakan obat tersebut, sementara hanya 28 persen dalam kelompok meditasi yang masih berlatih mindfulness setidaknya empat hari seminggu.

Tidak jelas mengapa begitu banyak peserta meditasi yang tampak berhenti, katanya. Bisa jadi mereka tidak lagi mengalami gejala, atau karena alasan terkendala waktu.

"Mungkin lebih mudah mengingat untuk minum obat satu kali sehari, daripada melakukan meditasi 45 menit,” ujar Sawchuk.

Baca Juga: Info Bunga KUR BRI 2023, Cek Nominal hingga Syarat Ajukan Pinjaman di Sini

Namun, komitmen waktu untuk meditasi mindfulness selama penelitian penting bagi orang untuk mempelajari teknik yang tepat, kata Hoge. Mindfulness melibatkan fokus pada satu hal, biasanya pernapasan, atau suara yang terjadi di sekitar, dan menjernihkan pikiran dari pikiran lain.

Itu sulit dilakukan selama lebih dari beberapa detik sebelum pikiran mengembara dan kembali memikirkan hal-hal lain seperti mengingat daftar tugas, berandai-andai, atau kekhawatiran tentang masa depan. Perhatian penuh mengajarkan otak untuk tidak terlalu kewalahan oleh pikiran-pikiran yang mengganggu ini.

Pemikiran di balik mindfulness itu dapat membuat pikiran yang memicu anxiety menjadi kurang mendominasi. Dr. Hoge mencontohkan seseorang yang khawatir gagal dalam ujian.

"Sebelum perawatan, pikiran itu membuat mereka berkeringat dan gugup, lalu tidak bisa memikirkan hal lain. Masalahnya ketakutan hanyalah pemikiran yang dikhawatirkan sendiri, bukan sesuatu yang memang nyata. Pikiran itu muncul, dan tidak harus mengendalikan orang tersebut," kata Dr. Hoge.

Baca Juga: Cara Daftar Online BPNT 2023 Lewat HP di Aplikasi Cek Bansos Kemensos

"Ini seperti membantu Anda membangun sistem, dimana Anda dapat belajar bagaimana merespons stres, alih-alih bereaksi terhadapnya," ucap McKernan.***

Editor: Tyas Siti Gantina

Sumber: NBC News


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah