Network
PR DEPOK - Mohammad Syahril, Juru Bicara Kemenkes RI, mengemukakan bahwa menghadapi cuaca panas yang tidak biasa dalam beberapa hari ini, Kementerian Kesehatan RI membagikan panduan untuk menjaga kebugaran dan kesehatan tubuh saat beraktivitas di luar ruangan.
Dikutip dari ANTARA oleh PikiranRakyat-Depok.Com, Syahril, yang merupakan Direktur RSPI Sulianti Saroso, menyarankan agar masyarakat dapat mencegah dehidrasi akibat cuaca panas dengan meminum banyak air dan tidak menunggu merasa haus terlebih dahulu.
Selain itu, disarankan untuk menghindari minuman berkafein, minuman berenergi, alkohol, dan minuman berpemanis yang dapat memicu kelelahan.
Syahril juga menyarankan agar masyarakat menghindari paparan sinar matahari secara langsung dan menggunakan topi atau payung sebagai pelindung.
Baca Juga: 5 Manfaat Ampas Kopi untuk Tubuh, Nomor 3 Paling Dicari
Disarankan juga untuk menggunakan baju yang berbahan ringan dan longgar, serta menghindari pemakaian baju berwarna gelap yang dapat menyerap panas.
Ia juga menyarankan agar masyarakat berusaha mencari tempat berteduh pada rentang waktu antara pukul 11.00 hingga 15.00.
Syahril menekankan pentingnya untuk tidak meninggalkan siapapun di dalam kendaraan dalam kondisi terparkir, baik dengan jendela terbuka maupun tertutup.
Ia juga menyarankan penggunaan sunscreen minimal 30 SPF pada kulit yang tidak tertutup oleh baju sebelum keluar rumah, serta menyiapkan botol semprot air yang dingin di dalam kendaraan.
Baca Juga: Info BLT Ibu Hamil Cair April 2023? Berikut Cara Cek Penerimanya dengan Mengisi Data Ini
Syahril juga memperingatkan masyarakat agar mewaspadai gejala dehidrasi seperti keringat berlebih, kulit terasa panas dan kering, detak jantung yang lebih cepat, kulit terlihat pucat, kram pada kaki atau perut, mual, muntah, pusing, serta urin yang sedikit dan berwarna kuning pekat.
Jika mengalami gejala tersebut, disarankan untuk mendinginkan tubuh dengan kain basah atau spons basah pada pergelangan tangan, leher, dan lipatan tubuh lainnya, serta minum banyak air.
Jika gejalanya masih berlanjut, disarankan untuk segera mencari perawatan di fasilitas kesehatan terdekat.
Berikut adalah beberapa tips untuk menjaga tubuh tetap sehat di tengah cuaca panas dan terhindar dari dehidrasi:
Baca Juga: Merapat ke Chelsea, Mauricio Pochettino Setuju Jadi Pelatih Baru di Stamford Bridge
1. Minum banyak air
Pastikan untuk minum banyak air selama hari untuk menjaga tubuh terhidrasi dan mencegah dehidrasi. Jika Anda merasa lelah atau pusing, itu bisa menjadi tanda bahwa tubuh Anda kurang terhidrasi.
2. Menghindari paparan sinar matahari langsung
Usahakan untuk menghindari paparan sinar matahari langsung terutama saat suhu sangat panas. Gunakan topi atau payung untuk melindungi kepala dan wajah Anda dari sinar matahari.
3. Gunakan pakaian yang nyaman dan longgar
Pilih pakaian yang terbuat dari bahan yang ringan dan dapat menyerap keringat. Hindari menggunakan pakaian ketat dan sintetis.
4. Gunakan tabir surya
Oleskan tabir surya pada kulit Anda untuk melindungi kulit dari paparan sinar UV.
Baca Juga: Bansos Rp750.000 Cair, Cek BLT Ibu Hamil melalui cekbansos.kemensos.go.id
5. Mengonsumsi makanan yang sehat
Konsumsi makanan yang sehat dan bergizi seperti sayuran dan buah-buahan segar yang dapat membantu menjaga tubuh tetap sehat dan terhindar dari dehidrasi.
6. Hindari kafein dan alkohol
Minuman yang mengandung kafein dan alkohol dapat menyebabkan tubuh kehilangan cairan lebih cepat dan menyebabkan dehidrasi.
7. Istirahat yang cukup
Pastikan Anda tidur yang cukup dan istirahat yang cukup di malam hari. Hal ini dapat membantu tubuh Anda untuk memperbaiki diri dan menjaga kesehatan Anda.
BMKG baru-baru ini melaporkan adanya cuaca panas yang tidak biasa di wilayah Asia Tenggara, termasuk Indonesia. Pada pukul 11.00 WIB hari ini, indeks UV di sebagian besar wilayah Indonesia terlihat berwarna oranye, merah, dan ungu.
Warna oranye menunjukkan indeks UV 6-7 dengan risiko bahaya tinggi, warna merah menunjukkan indeks UV 8-10 dengan risiko bahaya sangat tinggi, dan warna ungu menunjukkan indeks UV lebih dari 11 dengan risiko bahaya sangat ekstrem.***
