PR DEPOK – Bagi anda yang sering berolahraga dan pergi ke gym, pasti pernah mendengar apa yang disebut creatine. Senyawa ini terbentuk dari metabolisme protein yang terdapat banyak di berbagai jaringan hidup.
Pada awal tahun 90-an, beberapa negara barat ramai mengenai suplemen yang bisa meningkatkan performa seseorang tanpa memiliki efek samping, yaitu dengan cara membantu pembentukan otot. Hal ini membuat creatine salah satu suplemen yang terkenal di pasaran.
Sejarah Creatine Ditemukan
Baca Juga: Kuahnya Mantap! 7 Rekomendasi Bakso di Banjarnegara Berikut Ini Siap Menggoyang Lidah
Awal mula Creatine ditemukan pada tahun 1832, dimana seorang filsuf dan ilmuwan asal Perancis yang bernama Michel Eugene Chevreul pertama kali yang berhasil menemukan senyawa tersebut. Hal ini berhasil dilakukan dengan mengekstraksi creatine dari daging.
Setelah ditemukannya creatine seorang kimiawan asal jerman yang bernama Justus von Liebig, di tahun 1847 melanjutkan penelitiannya dan menemukan bahwa creatine yang diekstrak dari hewan liar lebih banyak dibandingkan dengan hewan yang ada di penangkaran.
Lalu seabad kemudian para peneliti di Universitas Harvard telah menemukan, bahwa mengkonsumsi creatine bisa meningkatkan kandungan creatine yang ada di dalam otot, seperti dilansir PikiranRakyat-Depok.com dari Healthline.
Baca Juga: Bansos Beras 10 Kg Cair Senin Depan, Segara Cek Nama Penerima di Link Berikut
Di tahun 1926 Afred Chanutin melakukan eksperimen dengan manusia yang mengkonsumsi 10 gram kreatin sehari selama seminggu. Hasilnya menunjukan bahwa creatine meningkatkan pertumbuhan otot, namun terdapat masalah untuk diproduksi secara masal.
Karena creatin harus di ekstrak dari daging dan cukup mahal. Akhirnya pada tahun ditemukan 1950 ditemukan lah cara pembuatan creatin sintetis tanpa harus di ekstrak dari daging.