2. Ketahuilah bahwa Anda tidak dalam bahaya
Kecemasan (anxiety) dapat bermanifestasi dalam berbagai cara, seperti kecemasan umum, kecemasan sosial, hingga serangan panik.
Menurut Anxiety and Depression Association of America, kecemasan adalah reaksi biologis yang normal, sebagai cara tubuh memberitahu kita bahwa ada sesuatu yang tidak beres. Namun, ketika kecemasan menjadi berlebihan dan mulai mengganggu kehidupan kita sehari-hari, maka hal itu akan menjadi gangguan.
Jika Anda merasa bahwa gejala kepanikan Anda menjadi berlebihan, perlu diingat bahwa Anda sedang tidak dalam bahaya, Anda akan baik-baik saja. Jika Anda bisa mengelola emosi dan pikiran Anda dengan berpikir positif, serangan panik ini akan mereda setelah 2 atau 3 menit.
Baca Juga: 6 Warung Mie Ayam dan Bakso Paling Mantul dan Laris di Indramayu, Catat Alamat Lengkapnya di Sini
3. Bernafaslah dengan tenang dan perlahan
Orang yang menderita anxiety dan panic disorder seringkali mengalami nyeri dada, yang disebabkan oleh hiperventilasi dan otot-otot yang tegang di dada. Mereka cenderung bernafas lebih cepat, sehingga kecemasan dan kepanikan sulit reda.
Untuk mengatasi hal ini, tutup mulut Anda dan bernafaslah dengan tenang melalui hidung, dengan lembut, dan selambat mungkin untuk mengembalikan kadar karbon dioksida yang akan membuat Anda merasa lebih baik.
4. Menjaga pola makan yang sehat
Gejala anxiety dan panic disorder, bagi sebagian besar orang dapat diminimalisir dengan mengonsumsi makanan yang seimbang. Menikmati makanan yang sehat dan seimbang, tetap terhidrasi, serta membatasi alkohol dan kafein adalah langkah pertama dalam membantu meredakan kecemasan melalui diet.
Memastikan bahwa Anda tidak melewatkan waktu makan juga penting untuk menghindari penurunan gula darah, yang dapat menyebabkan Anda merasa gelisah dan memperburuk kecemasan Anda.
Baca Juga: Nagih! Ini 10 Rekomendasi Bakso Paling Laris dan Populer di Palangkaraya yang Rasanya Enak Banget
5. Berolahraga secara teratur
Para peneliti menemukan bahwa olahraga seperti lari dapat mengaktifkan zat kimia otak yang dapat mengurangi kecemasan. Olahraga seperti yoga, aerobik, maupun non-aerobik dapat membantu mengelola gejala kecemasan, termasuk di dalamnya yakni anxiety dan panic disorder.