PR DEPOK – Bagi umat Islam, air Zamzam merupakan air yang sangat bersejarah terutama dalam kisah Nabi Ismail.
Diceritakan, Nabi Ismail dan ibunya kehausan di tengah gurun pasir kemudian meminta pertolongan kepada Allah. Allah mengabulkannya dengan memberi air Zamzam.
Air Zamzam berasal dari sebuah sumur di area Masjidil Haram, Makkah, Arab Saudi, tepatnya 11 meter dari Ka'bah.
Saat ini sumur Zamzam berada di basement yang terlihat dari balik panel kaca.
Fakta unik dari air yang satu ini yakni tidak pernah habis meski sudah dipergunakan sejak 4.000 tahun silam.
Selain itu, sumur Zamzam setiap menitnya dapat menghasilkan 660 liter air per menit atau 18,5 liter per detik.
Atas fakta itulah banyak orang mempertanyakan alasan di balik sumur Zamzam yang tidak pernah mengering meski digunakan setiap saat.
Menurut Profesor Geologi dan Sumber Daya Air di Afrika Research Institute, Abbas Sharaqi mengatakan bahwa air di sumur Zamzam tidak pernah mengering karena terhubung dengan air tanah terbarukan.
Dikutip Pikiranrakyat-Depok.com dari The Vocket, Profesor Sharaqi juga menjelaskan bahwa air Zamzam merupakan air terbarukan karena sumbernya adalah air hujan di Kota Makkah.
Baca Juga: Ngabuburit di Sepanjang Rel Kereta Api Bisa Kena Denda Rp15 Juta
Mekah merupakan daerah pegunungan dan salah satu lembah yang ditemukan di sana memiliki kemampuan untuk menampung air Zamzam di dataran rendah.
Profesor Sharaqi juga menyebut terdapat sedimen sungai sepanjang 14 meter yang terbentuk dari air hujan di pegunungan yang turun ke dataran rendah dan berubah menjadi sedimen.
Dari proses tersebut memakan waktu jutaan tahun untuk membuat sumur Zamzam sepanjang 14 meter.
Baca Juga: Resmi Cerai dengan Eryck Amaral, Aura Kasih Akui Siap Jalani Status Barunya sebagai Single Parent
Di bagian paling bawah membentuk kedalam sumur Zamzam mencapai 35 meter.
Profesor Sharaqi berpikir jika tidak ada hujan di Arab Saudi, maka ada kemungkinan airnya akan habis, tetapi karena iklim negara tersebut stabil dan tidak berubah sehingga akan terus berisi air.
“Sumur Zamzam sudah digunakan selama 4.000 tahun, ini membuat kami berpikir jika tidak ada hujan di Arab Saudi, mungkin airnya akan habis. Namun, mengingat iklim yang stabil dan tidak berubah, sumur-sumur tersebut dapat terus ada," ujar Profesor Sharaqi.
Baca Juga: Jangan Hanya Munarman, Muannas Alaidid Minta yang Hadiri Baiat ISIS 2015 Juga Ditangkap
Di sisi lain, air dari sumur Zamzam sejak lama digunakan sebagai air minum jalemaah saja tidak digunakan untuk pertanian yang bisa menjadi salah satu alasan tak pernah habis.
“Air sumur Zamzam digunakan air minum jamaah dan tidak digunakan untuk pertanian,” ujar Profesor Sharaqi.***