Polandia-Belarusia Saling Lempar Tanggung Jawab Masalah Pengungsi, Badan Pengungsi PBB: Mohon Hormati HAM

25 Agustus 2021, 18:30 WIB
Ilustrasi anak yang tinggal di pengungsian. /Ahmed Akacha/Pexels

PR DEPOK - Badan pengungsi PBB atau UNHCR mendesak Polandia untuk segera menerima sekelompok migran yang diyakini berasal dari Irak dan Afghanistan.

Sekelompok migran itu dikabarkan telah lama terdampar di perbatasan Polandia dengan Belarusia selama lebih dari dua pekan.

"Kami meminta pihak berwenang Polandia untuk memberikan akses ke wilayah, bantuan medis segera, nasihat hukum, dan dukungan psikososial kepada orang-orang ini,” tutur Christine Goyer, perwakilan UNHCR di Polandia, sebagaimana dikutip Pikiranrakyat-Depok.com dari Al Jazeera pada Rabu, 25 Agustus 2021.

Baca Juga: Soroti Penangkapan Muhammad Kece, Ferdinand Hutahaean ke Polri: Publik juga Tunggu Proses Yahya Waloni

Ribuan migran telah melintasi perbatasan dari Belarus ke negara-negara bagian timur Uni Eropa seperti Latvia, Lithuania dan Polandia dalam beberapa bulan terakhir.

Uni Eropa mengatakan Presiden Belarusia Alexander Lukashenko melancarkan “perang hibrida” dengan para migran untuk menekan blok tersebut.

Sementara Polandia telah mengatakan tidak akan mengizinkan para migran masuk ke negaranya.

Perdana Menteri Polandia Mateusz Morawiecki mengatakan bahwa ini tanda menyerah terhadap "pemerasan" dari Presiden Belarusia Alexander Lukashenko.

Baca Juga: Seminggu Jadi Suami Lesti Kejora, Rizky Billar Cerita Soal Perasaanya hingga Ungkap Hal Tak Terduga

Morawiecki bersikeras bahwa para migran berada di sisi perbatasan Belarusia dengan mengungkapkan Belarus yang harus bertanggung jawab atas kelompok-kelompok ini.

“Jika seseorang di pihak Belarusia ingin mengajukan status pengungsi, silahkan lakukan di Minsk, ibu kota Belarusia,” tuturnya.

Sekitar 30 migran telah mendirikan perkemahan darurat di dalam wilayah Belarusia, dekat desa Polandia Usnarz Gorny antara barisan personel militer Belarusia dan Polandia.

Sebelumnya pada Senin, 23 Agustus, Menteri Pertahanan Polandia Mariusz Blaszczak mengatakan bahwa pagar kokoh baru setinggi 2,5 meter akan dibangun di sepanjang perbatasan dengan Belarusia.

Baca Juga: Kapan Pendaftaran Kartu Prakerja Gelombang 19 Dibuka? Simak di Link Berikut Ini

“Negara memiliki hak yang sah untuk mengelola perbatasan mereka sesuai dengan hukum internasional"

"Namun, mereka juga harus menghormati hak asasi manusia, termasuk hak untuk mencari suaka,” kata UNHCR dalam sebuah pernyataan.

Kementerian Luar Negeri Polandia mengatakan pihaknya sepenuhnya menerapkan ketentuan hukum nasional dan internasional sehubungan dengan suaka.

“Polandia sepenuhnya menghormati Konvensi Terkait Status Pengungsi dan mematuhi ketentuannya dalam situasi saat ini," kata pihak kementerian pertahanan Polandia.

Baca Juga: Sri Mulyani Yakin Bisa Bayar Utang jika Rakyat Bayar Pajak, Said Didu: Pemerintah yang Utang Rakyat yang Bayar

"Pada saat yang sama, kami mengharapkan Belarusia, sebagai pihak dalam Konvensi, untuk memenuhi kewajibannya dan akan memberikan perawatan yang tepat kepada orang-orang di wilayahnya," ujarnya.***

Editor: Ahlaqul Karima Yawan

Sumber: Al Jazeera

Tags

Terkini

Terpopuler