Susul Wakil Menteri Kesehatan, Wakil Presiden Iran Dikonfirmasi Positif Virus Corona

28 Februari 2020, 14:09 WIB
IRAN mulai kewalahan dengan virus corona COVID-19 lantaran banyaknya korban tewas secara mendadak sehingga kota-kota sakral ditutup, bahkan Turki menutup perbatasannya dengan Iran.* /AFP/Atta KENARE

PIKIRAN RAKYAT - Hingga Kamis, 27 Februari waktu setempat Kementerian Kesehatan Iran melaporkan ada 26 jiwa yang tewas atas epidemi virus corona.

Penyebaran virus mematikan tersebut kian meningkat pesat di Iran sejak Kota Qom menjadi salah satu pusat dari perluasan wabah di negara tersebut.

Dikutip oleh Pikiranrakyat-Depok.com dari NDTV salah satu pejabat tinggi di Iran juga menjadi korban dari penyebaran virus corona yang berkembang pesat.

Baca Juga: Marak Terjadi Pencurian, Polisi Kembali Bekuk Kawanan Pencuri Sepeda Gunung di Depok

Dia adalah salah satu dari tujuh Wakil Presiden Iran Massoumeh Ebtekar yang mengawasi urusan wanita.

Juru bicara kementerian kesehatan Kianoush Jahanpour mengatakan bahwa penghitungan infeksi telah meningkat menjadi 245, dengan 106 peningkatan kasus yang dikonfirmasi sebagai jumlah tertinggi untuk satu hari sejak Iran mengumumkan infeksi pertamanya pada 19 Februari.

Iran menjadi negara Timur Tengah dengan jumlah kematian tertinggi di luar daratan Tiongkok, tempat virus corona pertamakali ditemukan.

Baca Juga: BTS Batalkan Konser Album Terbaru, ARMY Saling Menguatkan hingga Tagar K-Diamond Jadi Trending

Sebelum Wakil Presiden Massoumeh Ebtekar dikonfirmasi positif virus corona, beberapa pejabat tinggi Iran pun dilaporkan positif wabah Covid-19 tersebut, sebagian dari mereka tengah mengarantina dirinya sendiri secara mandiri.

Ebtekar mantan juru bicara mahasiswa yang menyandera 52 orang Amerika di kedutaan AS di Teheran pada 1979, juga dirawat di rumah, dan anggota timnya telah diuji untuk virus corona.

Dalam sebuah video yang diunggah oleh kantor berita Fars Mojtaba Zolnour Kepala Komite Keamanan Nasional dan Urusan Luar Negeri Parlemen juga tertular virus itu, ia dikabarkan tengah mengarantina diri sendiri saat ini.

Baca Juga: Selain Mengusir Rasa Kantuk, Khasiat Kopi Ternyata Bisa Sehatkan Tulang

Menurut laporan sejumlah media setempat, diantara mereka yang meninggal di Qom pada hari Kamis adalah teolog Hadi Khroroshahi, yang pada tahun 1981 diangkat sebagai duta besar pertama Iran untuk Vatikan.

Dua hari setelah beberapa pejabat dikonfirmasi positif virus corona menurut laporan Kepala Tugas Satuan Tugas yang menangani penyakit itu, Wakil Menteri Kesehatan Iraj Harirchi juga dikonfirmasi positif wabah tersebut.

Tidak Boleh Berkumpul

Baca Juga: Demi Konten, Bintang TikTok ini Hampir Tewas setelah Terjebak di Bawah Danau Beku

Pada hari Rabu, otoritas Iran mengumumkan pembatasan perjalanan domestik untuk orang-orang dengan baik itu yang positif terinfeksi virus corona maupun suspect virus corona.

Mereka juga membatasi akses ke situs ziarah utama Syiah, termasuk kuil Imam Reza di kota kedua Mashhad dan kuil Fatima Masumeh di Qom.

Pengunjung yang datang ke kuil akan diizinkan untuk mengunjungi dengan syarat mereka diberikan "cairan pencuci tangan, informasi (kesehatan red.) yang tepat, dan masker", kata Menteri Kesehatan Saeed Namaki.

Baca Juga: Waspadai Penipuan Berkedok Undian Berhadiah PT Pertamina

Mereka hanya boleh berdoa saat ziarah dan tidak diperkenankan untuk berkerumun dengan penziarah lainnya.

Langkah pencegahan penyebaran virus corona lainnya adalah, pihak berwenang mengumumkan pembatalan sholat Jumat di Teheran, Qom dan Mashhad serta di ibu kota 22 provinsi di 31 provinsi Iran dan daerah lain yang terinfeksi.

Penutupan sekolah telah diperpanjang di daerah yang terkena dampak dan universitas akan tetap ditutup selama seminggu mulai dari Sabtu, 29 Februari.

Baca Juga: Marak Tragedi PHK, BP Jamsostek Rangkul Karyawan dengan Program Vokasi

"Semua keputusan ini bersifat sementara dan jika situasinya berubah, kami mungkin mengintensifkan atau menguranginya," ujar Namaki.

Dalam pesan terima kasih kepada dokter dan perawat, pemimpin tertinggi Iran Ayatollah Ali Khamenei mengatakan dia berharap upaya mereka akan membantu "memberantas virus jahat ini segera".

Para pakar kesehatan internasional telah menyatakan keprihatinannya tentang penanganan wabah Iran. Namun Teheran menegaskan situasi telah "membaik".***

Editor: Billy Mulya Putra

Sumber: NDTV

Tags

Terkini

Terpopuler