Pengunjuk Rasa Desak Ketua Lembaga Pemberantasan Korupsi Malaysia Ditangkap karena Diduga Lakukan Pelanggaran

22 Januari 2022, 22:55 WIB
Ilustrasi bendera Malaysia. /Pixabay/terimakasih0

PR DEPOK - Ratusan pengunjuk rasa yang berasal dari sejumlah organisasi dan partai politik di Kuala Lumpur menuntut Ketua Suruhanjaya Pencegahan Rasuah Malaysia (SPRM), Azam Baki ditangkap.

SPRM merupakan lembaga independen pemberantasan korupsi di Malaysia.

150 orang yang turun ke jalan mendesak Azam Baki ditangkap karena dugaan melakukan pelanggaran.

Baca Juga: Pertama di Asia Tenggara, Thailand Berencana Melegalkan Ganja Mulai Minggu Depan

Unjuk rasa tersebut berlangsung mulai pukul 11.00 waktu setempat di sekitar Stasiun LRT Bangsar.

Awalnya, pengunjuk rasa berencana melakukan aksinya di pelataran Mall Sogo di Jalan Tuanku Abdurahman yang berdekatan dengan Dataran Merdeka.

Petugas Polisi Diraja Malaysia (PDRM) memblokir jalan menuju Stasiun LRT Bangsar kemudian lalu lintas diarahkan ke area lain.

Baca Juga: Bansos Kartu Keluarga Sejahtera (KKS) 2022 Akan Dicairkan untuk 28,8 Juta Masyarakat Penerima Bantuan

Selain itu, jalan menuju Dataran Merdeka hingga Jalan Tun Perak juga ikut diblokade polisi.

Beberapa di antara pengunjuk rasa terlihat mengenakan atribut Partai Pejuang yang dibentuk oleh mantan Perdana Menteri Malaysia Tun Mahathir.

Selain itu, terlihat beberapa dari mereka mengenakan kaos Muda, partai yang dibentuk oleh anggota parlemen, Syed Syadiq.

Baca Juga: Update Covid-19 Indonesia 22 Januari 2022: Terus Bertambah, Kasus Corona Baru Hari Ini Tembus 3.000

Sebagiannya lagi tampak membawa bendera Partai Keadilan Rakyat (PKR) dan bendera Partai Aksi Demokratik (DAP) dari oposisi Pakatan Harapan yang dipimpin Anwar Ibrahim.

Perwakilan organisasi pengacara Malaysia, gabungan LSM Freedom of Expression Cluster dan Pusat Kewartawanan Bebas (CIJ) juga hadir dalam unjuk rasa tersebut.

Mereka meneriakkan "Tangkap Tangkap Azam Baki" dan membentangkan spanduk serupa kemudian konvoi menuju Jalan Travers yang berjarak kurang lebih satu kilometer.

Baca Juga: Wanita 29 Tahun yang Tidak Divaksin Meninggal Dunia di Singapura, Jadi Kasus Kematian Pertama Omicron

Saat tiba di lokasi, pengunjuk rasa hanya bisa duduk di jalan karena area sekitar sudah dikelilingi oleh aparat bersenjata dan truk polisi PDRM.

Unjuk rasa berakhir pada pukul 12.41 waktu setempat dengan menyanyikan lagu kebangsaan Malaysia, Negaraku.

Akibatnya, sejumlah stasiun LRT ditutup sementara untuk umum.

Baca Juga: Indonesia Cetak 2.000 Kasus Harian, Guru Besar UI Sarankan Ganti New Normal Jadi Now Normal

Menurut laporan tahunan Excel Force Bhd 2015, Azam Baki memiliki 2.156.000 saham pada 21 Maret 2016 saat diangkat menjadi ketua bagian penyelidikan.

Menanggapi laporan tersebut sebagaimana dikutip Pikiranrakyat-Depok.com dari Antara, Azam Baki mengaku sang adik membeli saham menggunakan akun miliknya.

Namun sejumlah LSM meragukan pengakuan itu.

Jika terbukti tindakan tersebut dilakukan oleh adiknya, maka ia bisa menjadi terduga yang melanggar Akta Perindustrian Sekuriti (Depositori Pusat) 1991.

Editor: Ahlaqul Karima Yawan

Sumber: ANTARA

Tags

Terkini

Terpopuler