PR DEPOK - Di beberapa negara, Covid-19 varian Omicron yang pertama kali teridentifikasi di Afrika Selatan telah menjadi varian Covid-19 yang paling dominan.
Covid-19 varian Omicron telah menyebar dengan cepat di beberapa negara dalam beberapa minggu terakhir.
Studi laboratorium mengatakan, subvarian Omicron yaitu BA 2 bahkan menunjukkan lonjakan yang cepat karena lebih mudah menular dengan beberapa gejala yang diikuti.
Baca Juga: 422 Orang Tandatangani Petisi Tolak Aturan Baru JHT, Hidayat Nur Wahid: Demi Keadilan, Dicabut Saja
Lonjakan Omicron yang begitu cepat telah menimbulkan kekhawatiran baru tentang kemampuannya untuk menembus beberapa kekebalan populasi yang divaksinasi lengkap.
Seperti diketahui, Omicron telah terbukti dapat menghindari antibodi yang disebabkan ioleh vaksinasi.
Keuntungan mutasi ini telah menghasilkan laporan tentang gejala Covid-19 yang muncul pada populasi yang divaksinasi lengkap.
Sejumlah gejala Omicron pada orang yang divaksinasi lengkap tercantum dalam jurnal studi Eurosurveillance.
Baca Juga: 7 Sikap Wanita yang Mungkin Membuat Pria Berselingkuh
Menurut laporan kasus, pada 30 November 2021 Institut Kesehatan Masyarakat Norwegia (NIPH) diberitahu oleh laboratorium lokal di Oslo tentang kasus dugaan Omicron.
Laboratorium memberikan informasi bahwa kasus tersebut kemungkinan terungkap pada pesta Natal perusahaan yang diadakan pada 26 November 2021 dan salah satu peserta telah kembali dari Afrika Selatan pada 24 November 2021.
Meskipun tidak ada batasan untuk acara pada saat itu di Norwegia, semua peserta pesta dilaporkan telah 'divaksinasi lengkap' dan telah diminta oleh penyelenggara untuk melakukan tes mandiri antigen cepat.
Baca Juga: Jadwal Pembagian Set Top Box Gratis Kominfo, Penuhi Syarat ini Agar Jadi Penerima STB
Ditemukan bahwa 66 dari 117 orang yang hadir turun dengan Omicron yang dikonfirmasi, sementara ada 15 kemungkinan kasus varian virus lainnya.
Ketika peserta diperiksa tentang gejala mereka, batuk adalah yang paling sering dialami, dengan 83 persen peserta dikatakan menderita gejala ini.
Ini diikuti oleh kelelahan (74 persen), sakit tenggorokan (72 persen) dan sakit kepala (68 persen).
Secara total, gejala Omicron yang dilaporkan pada orang yang divaksinasi lengkap ada 13, yaitu sebagai berikut:
Baca Juga: Otoritas Lebanon Berhasil Gagalkan Penyelundupan 700.000 Pil Captagon Ilegal ke Arab Saudi
1. Batuk;
2. Hidung meler / tersumbat;
3. Kelelahan/letargi;
4. Sakit tenggorokan;
5. Sakit kepala;
6. Nyeri otot;
7. Demam;
8. Bersin;
9. Bau berkurang;
10. Nafsu makan berkurang;
11. Terengah-engah;
12. Mengurangi rasa;
13. Sakit perut.
“Hasil awal dari penyelidikan wabah kami menunjukkan bahwa VOC Omikron SARS-CoV-2 sangat menular di antara orang dewasa muda dan paruh baya yang divaksinasi penuh,” para peneliti menyimpulkan.
Namun, para peneliti mencatat bahwa "mengingat konteks spesifik wabah dalam pengaturan berisiko tinggi untuk penularan, temuan ini harus ditafsirkan dengan hati-hati".***