Latihan Militer Antara Rusia dan Belarus Diperpanjang, Tingkatkan Kehawatiran Invasi terhadap Ukraina

21 Februari 2022, 20:50 WIB
Pihak Belarus mengatakan latihan militer antar negaranya dan Rusia akan diperpanjang karena beberapa alasan. /Reuters

PR DEPOK – Kementerian Pertahanan Belarus menyatakan bahwa Rusia akan memperpanjang latihan militer di Belarus yang telah berakhir pada Minggu, 20 Februari 2022 kemarin.

Langkah tersebut membuat Menteri Luar Negeri AS Antony Blinken mengatakan kekhawatiran yang lebih tentang invasi Rusia ke Ukraina.

Kementerian pertahanan mengatakan keputusan itu diambil karena aktivitas militer di dekat perbatasan Rusia dan Belarus serta situasi di wilayah Donbas, Ukraina timur.

Dikutip PikiranRakyat-Depok.com dari Al Jazeera, penembakan sporadis melintasi garis yang memisahkan pasukan pemerintah Ukraina dan separatis yang didukung Rusia di wilayah itu meningkat tajam pekan lalu dan terus berlanjut.

Baca Juga: Olimpiade Musim Dingin Beijing Resmi Ditutup, Presiden IOC: Kekuatan Pemersatu Lebih Kuat

Putin dan mitranya dari Prancis, Emmanuel Macron, sepakat dalam panggilan telepon tentang perlunya solusi diplomatik untuk krisis di Ukraina timur.

Seorang penasihat presiden Prancis mengatakan keduanya sepakat bahwa pertemuan Organisasi untuk Keamanan dan Kerjasama di Eropa (OSCE), dengan perwakilan dari Ukraina dan Rusia, harus diadakan pada Senin, 21 Februari 2022.

Polandia, yang saat ini menjadi ketua OSCE, sebelumnya mengatakan bahwa atas permintaan Ukraina, pihaknya mengadakan sesi luar biasa dewan yang didedikasikan untuk mencegah konflik bersenjata.

Baca Juga: Bikin Heboh, ini Alasan Anggota DPRD Bogor Duduk di Jalan Adang Truk Tambang

Belarus tidak mengatakan berapa lama pasukan Rusia di negara itu, yang diperkirakan oleh NATO berjumlah 30.000, akan tetap berada di sana, yang terletak di utara Ukraina.

Menteri Pertahanan Belarus Viktor Khrenin mengatakan fokus dari latihan yang diperpanjang adalah untuk memastikan tanggapan yang memadai.

Selain itu juga untuk mengurangi eskalasi persiapan militer para simpatisan di dekat perbatasan.

Baca Juga: Arti Status Dalam Proses Seleksi pada Dashboard Kartu Prakerja Gelombang 23

Kremlin tidak mengomentari latihan Belarus. Penasihat Macron mengatakan bahwa Putin telah menegaskan kembali bahwa pasukan akan meninggalkan Belarus setelah latihan.

NATO menyebut Rusia dapat menggunakan pasukan di Belarus sebagai bagian dari kekuatan invasi untuk menyerang Ukraina. Moskow menyangkal niat semacam itu.

"Tidak berlebihan untuk mengatakan bahwa Eropa selangkah lagi dari perang, yang merupakan sesuatu yang tak terbayangkan belum lama ini," kata Perdana Menteri Ceko Petr Fiala.

Baca Juga: Cara Daftar PKH dan BPNT Kartu Sembako Online 2022 Lewat HP di Aplikasi Cek Bansos

Mykhailo Podolyak, seorang penasihat kepala staf presiden Ukraina, mengatakan kepada bahwa perpanjangan latihan itu menggarisbawahi bahwa janji-janji resmi dari Moskow tidak boleh dianggap mengikat.

Juru bicara Kremlin Dmitry Peskov memperingati berulang-ulang oleh Barat bahwa Rusia akan menyerang adalah provokatif dan dapat memiliki konsekuensi yang merugikan, yang tidak dia jelaskan.

Rusia mengatakan Barat telah meningkatkan ketegangan dengan mengirimkan bala bantuan NATO ke Eropa timur selama krisis.

Baca Juga: Ramalan Zodiak Scorpio Selasa 22 Februari 2022: Lebih Baik Mulai Jujur Terhadap Pasangan

Negara-negara Barat sedang mempersiapkan sanksi yang mereka katakan akan berdampak luas terhadap perusahaan dan individu Rusia jika terjadi invasi.

Menteri Luar Negeri Ukraina Dmytro Kuleba mengatakan sudah waktunya bagi Barat untuk menerapkan setidaknya sebagian dari sanksi yang telah disiapkannya.

“Rusia harus dihentikan sekarang. Kami melihat bagaimana peristiwa berlangsung,” kata Kuleba.***

Editor: Linda Agnesia

Sumber: Al Jazeera

Tags

Terkini

Terpopuler