Tanggapi Perintah Vladimir Putin Serang Ukraina, Mantan Orang Terkaya Rusia: Kita Menghadapi Orang Tak Waras

26 Februari 2022, 15:30 WIB
Presiden Rusia, Vladimir Putin. //Dok. Reuters

PR DEPOK - Keputusan Presiden Vladimir Putin melakukan invasi ke Ukraina turut ditanggapi mantan orang terkaya di Rusia.

Sosok mantan orang terkaya di Rusia yang diketahui bernama Mikhail Khodorkovsky berusia 58 tahun itu menyebut bahwa Vladimir Putin adalah orang yang tidak waras karena telah memerintahkan invasi ke Ukraina.

Mantan konglomerat tersebut mengungkapkan hal demikian setelah Ukraina mencoba bertahan dari serangan Rusia.

Baca Juga: Ambil Sikap Netral, Taliban Serukan Rusia dan Ukraina untuk Tahan Diri

“Saya pikir kita tidak berurusan dengan orang waras, dia (Putin) adalah seseorang yang sudah gila,” ujarnya seperti dikutip Pikiranrakyat-Depok.com dari Daily Mail.

Khodorkovsky mengatakan kepada wartawan bahwa Vladimir Putin ingin merebut Ukraina, menghancurkan pertahanannya dan mendirikan 'pemerintahan boneka' di Kyiv.

"Saya sangat terkejut dengan apa yang telah terjadi. Dia ingin membuat Rusia hebat lagi dan dalam 50 atau 100 tahun dia ingin dikenang sebagai penguasa besar Rusia,” katanya.

Baca Juga: Invasi Rusia ke Ukraina Diklaim Jadi Momentum Negara Barat Usir Moskow dari SWIFT

Maka dari itu, ia berharap agar negara barat dapat membantu Ukraina, termasuk dengan mempersenjatai rakyatnya.

“Jika tidak demikian, Ukraina akan menghadapi pendudukan yang panjang dan berpotensi berdarah,” kata Khodorkovsky yang terlihat hampir menangis

Menurutnya, aturan akan mulai diperketat terutama soal perbedaan pendapat di Rusia.

Baca Juga: Gabung Jadi Sukarelawan Hadapi Rusia, Kesaksian Warga Sipil Ukraina: jika Saya Tertembak, Masih Ada yang Lain

“Mengubah rezim Vladimir Putin melalui cara-cara demokratis tidak dapat terjadi; perubahan bisa datang secara eksklusif melalui revolusi, baik revolusi dari atas atau revolusi dari bawah,” katanya.

Ia menyebutkan, revolusi mungkin terjadi baik sebagai akibat dari kekalahan militer atau ketika Putin meninggal dunia.

Menurutnya, Vladimir Putin adalah pemimpin terpenting Rusia sejak 1999 dan merupakan diktator yang hidup dalam gelembung informasi yang dikontrol ketat dan yang terus-menerus.

Baca Juga: Alasan Joe Biden Tak Kirim Pasukan AS ke Ukraina untuk Hadapi Rusia

Dia juga menceritakan cara Vladimir Putin menghukum kepala intelijen asing Sergei Naryshkin di depan televisi pada 21 Februari.

"Saya yakin jika Vladimir Putin mencapai tujuannya di Ukraina, maka dia akan ingin menghukum orang lain nanti," katanya.

Para pejabat Rusia menolak kritik semacam itu dan menunjuk pada kemenangan elektoral dan jajak pendapat berulang-ulang Putin yang menunjukkan bahwa dia tetap populer.

Sebaliknya, Vladimir Putin mengatakan Khodorkovsky adalah seorang kriminal.

Baca Juga: China Abstain, Rusia Veto Rancangan Resolusi Dewan Keamanan PBB Kutuk Invasi ke Ukraina

Untuk diketahui, Khodorkovsky telah menghabiskan waktu selama sepuluh tahun di penjara. Hukuman tersebut diberikan langsung oleh Vladimir Putin.

Khodorkovsky dihukum karena tuduhan kejahatannya dalam pengadilan Moskow yang katanya dimotivasi oleh musuh yang ingin mengoyak perusahaan minyak dan gasnya YUKOS dan menghukumnya karena ambisi politiknya.

Ia ditangkap oleh pihak berwenang Rusia pada tahun 2003 dan didakwa dengan penipuan, pencucian uang dan penggelapan. 

Baca Juga: Presiden China Xi Jinping adalah Teman Dekat Vladimir Putin, Mengapa Tidak Dukung Invasi Rusia ke Ukraina?

Khodorkovsky diampuni oleh Vladimir Putin pada tahun 2013 dan meninggalkan Rusia, lalu menetap di London.

Dia sekarang memimpin sebuah yayasan, Dossier Center yang didedikasikan untuk mengungkap aktivitas kriminal oleh orang dalam Kremlin.***

Editor: Ahlaqul Karima Yawan

Sumber: Daily Mail

Tags

Terkini

Terpopuler