PR DEPOK - Amerika Serikat menyebut Rusia "menggelikan" setelah melakukan tuduhan bahwa negara tersebut mengoperasikan labolatorium biowarfare di Ukraina.
Moskow merasa Amerika Serikat dan Ukraina bekerjasama di labolatorium biowarfare dalam mengembangkan senjata biologis.
Bahkan pernyataan tersebut menjadi pembahasan yang panas di berbagai media Rusia. Juru bicara Pentagon, Jhon Kirby akhirnya angkat bicara mengenai masalah itu.
Menurut Kirby, tuduhan yang Rusia lontarkan kepada AS itu tidak masuk akal dan sangat menggelikan. Ia juga menjelaskan bahwa itu adalah salah satu bentuk propaganda Rusia.
"Tuduhan Rusia tidak masuk akal, mereka menggelikan dan Anda tahu, dalam kata-kata kakek Katolik Irlandia saya, sekelompok malarkey. Tidak ada apa-apanya. Ini adalah propaganda klasik Rusia," kata juru bicara Pentagon John Kirby, Rabu, dikutip PikiranRakyat-Depok.com dari Channel New Asia.
Sementara, dalam sebuah pernyataan yang juga dirilis oleh juru bicara Departemen Luar Negeri AS, Ned Price di hari yang sama. Price menjelaskan Rusia menciptakan dalih palsu sebagai penutup tindakan mengerikan di Ukraina.
Baca Juga: Rumah Mewah dan Sejumlah Aset Indra Kenz Disita, Polisi: Masih Banyak yang akan Disita
"Menciptakan dalih palsu dalam upaya untuk membenarkan tindakan mengerikannya sendiri di Ukraina," ujar Ned Price.
Tidak hanya sampai disitu, sekertaris Gedung Putih Jen Psaki juga ikut berkomentar atas tuduhan yang dilontarkan oleh Rusia. Menurutnya Rusia memiliki rekam jejak mengenai senjata kimia.
"Rusialah yang memiliki rekam jejak panjang dan terdokumentasi dengan baik dalam menggunakan senjata kimia, termasuk dalam percobaan pembunuhan dan peracunan musuh-musuh politik Putin seperti Alexey Angkatan Laut," ujar Psaki.
Sebelumnya, juru bicara Kementerian Luar Negeri Rusia Maria Zakharova pada hari Rabu, mengatakan Rusia memiliki dokumen yang menunjukkan kementerian kesehatan Ukraina.
Telah memerintahkan penghancuran sampel wabah, kolera, antraks, dan patogen lainnya sebelum 24 Februari, ketika pasukan Rusia pindah ke Ukraina yang dibiayai oleh Pentagon.***