Pemerintah Ukraina Sebut Kejahatan Perang Atas Pembantaian Warga Sipil di Bucha, Kemhan Rusia Sebut Provokasi

7 April 2022, 11:42 WIB
Mayat seseorang yang menurut warga ditembak oleh tentara Rusia tergeletak di jalan dengan tangan terikat di belakang, Bucha, Ukraina, 3 April 2022. /Reuters

PR DEPOK - Pinggiran Bucha, Ukraina ditemukan jasad seorang pria dengan kaki yang terikat dan lubang hitam di dahinya, tampak tergeletak di semak-semak dekat rel kereta.

Jasad itu diungkap dengan tubuhnya yang kuning memucat, dan terbaring di antara daun-daun yang jatuh, beberapa meter dari itu terlihat lagi jasad korban lainnya.

"Jangan sentuh tubuhnya. Bisa jadi dipasangi ranjau," kata seorang polisi setempat, yang menunjuk tempat jasad itu terbaring, dan meminta namanya tak disebut.

Baca Juga: Usai Sempat Bungkam, India Kini Mengutuk Rusia Atas Pembunuhan Warga Sipil di Wilayah Bucha Ukraina

Adapun Bucha yang lokasinya 37 km barat laut dari Kiev, lebih dari sebulan ini sejak invasi, telah diduduki oleh tentara Rusia.

Pada pekan lalu, pasukan Rusia ditarik mundur dari Bucha, dan meninggalkan orang-orang sipil yang tewas di jalan, di dalam bangunan dan dikubur dalam lubang dangkal.

Lalu, para pejabat setempat mengungkap ada lebih dari 300 orang yang dibunuh tentara Rusia di Bucha, dan sekitar 50 diantaranya dieksekusi.

Baca Juga: 410 Mayat Warga Sipil Ditemukan di Bucha Ukraina, Ada yang Dalam Kondisi Tangan Terikat

Polisi juga menuturkan bahwa penduduk Bucha telah menguburkan lima mayat lainnya dalam gundukan tanah tak bernisan.

Seperti dikutip Pikiranrakyat-Depok.com dari Reuters, sejak mendatangi Bucha, terlihat lima sosok mayat dengan kondisi ditembak di kepala. Tangan salah satu korban terikat ke belakang.

Reuters melihat jasad pria pada Rabu, 6 April 2022 tampak mengenakan celana jins dan jaket tebal hitam, tergeletak 100 meter dari sebuah pemakaman kecil.

Baca Juga: Pembantaian di Bucha, Uni Eropa Usir Diplomat Rusia dari Negara Anggotanya

Adapun para saksi di kota Bucha menceritakan yang mereka sebut sebagai pembunuhan ekstra yudisial oleh tangan-tangan Rusia.

Pemerintah Ukraina, menuduh Rusia telah melakukan genosida dan kejahatan perang terhadap Ukraina.

Meski begitu, Kremlin menolak tuduhan tersebut dan menyebutnya sebagai propaganda. Pihaknya mengatakan bahwa pasukan Rusia tidak mengincar warga sipil.

Baca Juga: Menlu AS Blinken Tuding Rusia Kampanyekan Teror Pembunuhan dan Pemerkosaan di Bucha

Terkait kabar itu, Duta Besar (Dubes) Rusia di Perserikatan Bangsa-Bangsa Vassily Nebenzia mengatakan kepada Dewan Keamanan pada Selasa, 5 April 2022, bahwa tuduhan tentang kekejaman itu bohong.

Pihaknya justru menegaskan meski Bucha sempat diduduki Rusia, tetapi "tak seorang pun warga sipil yang menderita akibat tindak kekerasan."

Menanggapi kabar itu, Kementerian Pertahanan (Kemhan) Rusia pada Minggu, mengeluarkan pernyataan terkait hal tersebut.

Baca Juga: Rusia Klaim Pembantaian di Bucha Ukraina Bentuk Provokasi dan Fitnah AS dan NATO

Kemhan Rusia menegaskan bahwa semua foto dan video yang dirilis pemerintah Ukraina tentang dugaan "kejahatan" oleh tentara Rusia di Bucha adalah "provokasi".***

Editor: Erta Darwati

Sumber: Reuters Antara

Tags

Terkini

Terpopuler