PR DEPOK - Presiden Volodymyr Zelensky mengatakan Rusia akan menyerang negara lain jika berhasil mencapai target invasinya di Ukraina.
Ungkapan tersebut datang usai Volodymyr Zelensky menangkap maksud tersirat dari pernyataan seorang jenderal Rusia pada Jumat, 22 April 2022 kemarin.
Diketahui, jenderal itu mengatakan bahwa Rusia bertujuan untuk merebut semua wilayah Ukraina selatan dan timur.
Baca Juga: Isi Surat Edaran Mendagri Soal Halalbihalal Lebaran 2022, Salah Satunya Ada Pembatasan Jumlah Tamu
Selain itu, dengan menguasai dua wilayah Ukraina tersebut, Rusia akan menghubungkannya dengan provinsi yang memisahkan diri di negara Moldova.
"Ini hanya menegaskan apa yang telah saya katakan berulang kali"
"Bahwa Invasi Rusia ke Ukraina dimaksudkan hanya sebagai permulaan," tutur Volodymyr Zelensky seperti dikutip Pikiranrakyat-Depok.com dari Eurasia Review pada Sabtu, 23 April 2022.
Baca Juga: Cara Daftar Mudik Gratis 2022 Lengkap dengan Syarat dan Jadwal Pendaftaran hingga Rute Perjalanan
Sebelumnya, kantor berita Rusia mengutip Jenderal Rustam Minnekayev mengatakan bahwa Moskow ingin merebut seluruh wilayah Donbass timur Ukraina.
Tujuan itu kemudian menyediakan koridor darat untuk menghubungkan dengan Semenanjung Krimea serta merebut seluruh selatan Ukraina hingga ke barat agar wilayah Moldova dapat dianeksasi Rusia.
Sementara itu, Moldova telah memanggil Duta Besar Rusia pada Jumat kemarin untuk mengungkapkan keprihatinan mendalam tentang komentar jenderal Rusia tersebut.
Baca Juga: Rusia Beri Pilihan Ini kepada Tentara Ukraina yang Terkepung di Mariupol
Juru bicara Departemen Luar Negeri Amerika Serikat Jalina Porter menolak mengomentari pernyataan jenderal Rusia itu tetapi mengatakan Washington dengan tegas mendukung kedaulatan Moldova.
Kementerian pertahanan Ukraina mengatakan komentar jenderal Rusia itu menunjukkan klaim Rusia sebelumnya bahwa mereka tidak memiliki ambisi teritorial adalah tidak benar.
“Mereka berhenti menyembunyikannya,” tulis kementerian pertahanan Ukraina di Twitter.
Baca Juga: Rusia Tuding AS Tak Inginkan Perang di Ukraina Berakhir karena Alasan Ini
Kementerian juga menambahkan bahwa Rusia telah mengakui bahwa tujuan dari 'fase kedua' perang bukanlah kemenangan atas Nazi, tetapi hanya pendudukan Ukraina timur dan selatan.
Presiden Rusia Vladimir Putin sebelumnya mengatakan Rusia tidak berniat menduduki kota-kota Ukraina secara permanen.
Rusia mencaplok Krimea pada 2014, sebuah langkah yang dikutuk secara luas oleh komunitas internasional.***