Reporter Senior Berdarah AS-Palestina Tewas Ditembak Saat Meliput Berita Serangan Israel

11 Mei 2022, 20:15 WIB
Reporter senior berdarah AS-Palestina tewas ditembak saat melakukan liputan berita tentang serangan Israel. /REUTERS/Mohamad Torokman.

PR DEPOK - Seorang jurnalis senior Al Jazeera ditembak dan dibunuh saat meliput serangan Israel di kota Jenin di Tepi Barat yang dianeksasi.

Shireen Abu Akleh, seorang reporter wanita berdarah Amerika Serikat-Palestina tewas pada Rabu, 11 Mei 2022 akibat tembakan pasukan Israel.

Dalam tweetnya, Duta Besar AS di Israel mengungkapkan belasungkawa atas Akleh dengan menyebutnya sebagai wartawan Amerika-Palestina.

Baca Juga: Ibu Wajib Tahu, Begini Cara Mengolah Sayuran untuk Memaksimalkan Nilai Gizinya

Selain itu, Duta Besar AS Thomas Nides turut menyerukan penyelidikan menyeluruh atas kematian Akleh di Jenin, Palestina.

Sebagaimana dikutip Pikiranrakyat-Depok.com dari CBS News pada Rabu, 11 Mei 2022, menurut penyiar dan reporter yang selamat dalam insiden itu menyalahkan pasukan Israel.

Ali Samoudi, jurnalis Palestina lainnya, dirawat di rumah sakit dalam kondisi stabil setelah ditembak dari belakang dalam serangan yang sama.

Baca Juga: Ramalan Zodiak Scorpio, 12 Mei 2022: Waktunya Berbelanja dari Keuntungan yang Tidak Terduga!

Sementara pihak Israel membantah dan mengatakan ada bukti kuat bahwa kedua wartawan terkena tembakan dari Palestina.

Di lain sisi, jaringan outlet berita yang berbasis di Qatar itu segera menghentikan siarannya untuk mengumumkan kematian Akleh.

Dalam sebuah pernyataan yang ditayangkan di salurannya, Al Jazeera meminta masyarakat internasional untuk mengutuk dan meminta pertanggungjawaban pasukan pendudukan Israel karena sengaja menargetkan dan membunuh.

Baca Juga: Tak Ingin Negara Lain Ikut Campur, China Peringatkan Kapal Perang Amerika Serikat

"Kami berjanji untuk mengadili para pelaku secara hukum, tidak peduli seberapa keras mereka berusaha menutupi kejahatan mereka, dan membawa mereka ke pengadilan," tulis Al Jazeera dalam sebuah pernyataan.

Militer Israel mengatakan pasukannya diserang dengan tembakan senjata berat dan bahan peledak saat beroperasi di Jenin, dan mereka membalas.

Militer Israel mengatakan sedang menyelidiki peristiwa itu dan mencari kemungkinan bahwa para wartawan tersebut ditembak oleh orang-orang bersenjata Palestina.

Baca Juga: 9 Gejala Hepatitis Misterius pada Anak yang Tidak Boleh Diabaikan Orang Tua

Perdana Menteri Israel Naftali Bennett, dengan klaim memiliki informasi akurat, mengatakan ada kemungkinan besar insiden datang dari orang-orang Palestina bersenjata.

Israel mengatakan telah mengusulkan penyelidikan bersama. Otoritas Palestina menolak tawaran tersebut.

Shireen Abu Akleh lahir di Yerusalem. Ia mulai bekerja untuk Al Jazeera pada 1997 dan secara teratur melaporkan dari garis terdepan permasalahan yang terjadi di Palestina.

Baca Juga: Terkait Isu Perselingkuhan dengan Amanda Manopo, Ternyata Arya Saloka Pernah Bilang Begini

Dalam rekaman video kejadian tersebut, Abu Akleh terlihat mengenakan jaket anti peluru berwarna biru dengan tulisan "Press".

Samoudi, yang bekerja sebagai produsernya, mengatakan bahwa mereka termasuk di antara tujuh wartawan yang pergi untuk meliput penggerebekan itu Rabu pagi.

Dia mengatakan mereka semua mengenakan alat pelindung yang dengan jelas menandai mereka sebagai wartawan.

Baca Juga: Spoiler Lengkap One Piece Chapter 1049: Kaido Tahu Joy Boy, Masa Lalu Bersama Shirohige dan Rocks Terungkap

Samoudi menceritakan bahwa tembakan pertama meleset dari mereka, kemudian tembakan kedua mengenainya, dan tembakan ketiga membunuh Abu Akleh.

Dia menyebutkan bahwa tidak ada militan atau warga sipil lainnya di daerah itu - hanya wartawan dan tentara.

"Jadi tuduhan Israel bahwa Akleh dibunuh militan Palestina adalah kebohongan," ungkapnya.***

Editor: Gracia Tanu Wijaya

Sumber: CBS News

Tags

Terkini

Terpopuler