Kasus Penis Patah Seorang Pria Indonesia usai Berhubungan Intim Disoroti Media Asing

4 Agustus 2022, 19:40 WIB
Ilustrasi fraktur penis. /Derneuemann/PIXABAY /

PR DEPOK – Kasus penis patah yang menimpa seorang pria Indonesia dengan identitas yang dirahasiakan menjadi sorotan media asing asal Inggris, Daily Mail.

Dilaporkan bahwa pria yang berusia 50 tahun itu mengalami penis patah atau biasa disebut fraktur penis ketika sedang berhubungan intim dengan istrinya.

Sebelum didiagnosa penis patah, pria itu datang ke rumah sakit sendirian dan mengeluh bahwa penisnya bengkak selama empat jam.

Baca Juga: Sinopsis Film Siberia: Aksi Keanu Reeves Merebut Kembali Berlian Langka yang Pernah Dicuri

“Dia mengalami rasa sakit yang sangat dan tidak bisa buang air kecil,” ujar para ahli seperti dikutip Pikiranrakyat-Depok.com dari Daily Mail.

Dokter urologi yang memeriksa pria itu berpendapat bahwa pasien melakukan hubungan seks kasar sehingga penisnya membentur perineum atau tulang antara anus dan kelamin istrinya.

Kasus penis patah pria ini kemudian dimuat dalam International Journal of Surgery Case Reports.

Baca Juga: Info Loker PT Transportasi Jakarta untuk Lulusan SMA-SMK Beserta Link Lamarnya

Para dokter menjelaskan bahwa ia dilarikan ke ruang operasi darurat dalam waktu dua jam setelah tiba di Rumah Sakit Umum Dr Soetomo.

Petugas medis melepaskan kulit penisnya untuk mengekspos jaringan yang rusak di bawahnya.

Dalam pemeriksaan itu, diketahui uretra, jaringan ereksi, saraf, dan jaringan pembuluh darah di sekitar penisnya terganggu.

Dokter pun mengobati kerusakan penis pria itu selama lima hari di rumah sakit.

Baca Juga: 4 Poin Keliru Soal Cacar Monyet, Salah Satunya Bukan Berasal dari Wuhan, China

Setelah perawatan empat bulan pasien tidak memiliki keluhan serius, tetapi penisnya sedikit membengkok.

Petugas medis mengatakan patah tulang penis adalah cedera yang tidak biasa, biasanya diderita saat berhubungan seks.

Penyebab penis patah juga karena masturbasi, jatuh dari tempat tidur dengan penis yang ereksi atau trauma penis lainnya.

Orang yang mengalami patah penis harus dioperasi sesegera mungkin dalam waktu 24 jam untuk menghindari komplikasi.

Baca Juga: Kasus Temuan Beras Bansos di Depok Dihentikan, Polda Sebut Tidak Ada Perbuatan Melawan Hukum

Untuk diketahui, sejak tahun 1924 tercatat sekitar 2.000 kasus penis patah di seluruh dunia atau kira-kira 16 kasus per tahun.

Para peneliti mencatat bahwa dalam setengah kasus, suara retak yang mengerikan dapat terdengar.

Bahkan, empat dari lima korban laki-laki kehilangan ereksi mereka.

Mereka yang telah mengalami trauma akibat penis mereka yang patah sering kali mengalami masalah disfungsi ereksi dan seks yang menyakitkan seumur hidup.

Baca Juga: JNE Klarifikasi Alasan Beras Banpres Dikubur di Depok, Rusak karena Hujan dan Telah Diganti Rugi 100 Persen

Pasalnya, darah mengalir ke corpora cavernosa yang mengalir di sepanjang penis dan membuatnya sulit saat ereksi.

Menurut pakar seks Tracey Cox, cara untuk mengantisipasi cedera penis atau penis patah adalah dengan mendorong cukup dangkal.

Memegang pasangan Anda lebih dekat saat berhubungan intim dengan tidak banyak gerakan mendorong juga akan mengurangi risiko patah penis.***

Editor: Ahlaqul Karima Yawan

Sumber: Daily Mail

Tags

Terkini

Terpopuler