PR DEPOK- Pihak dari Amerika Serikat pada Kamis, 20 Oktober 2022 mengatakan bahwa pelatih militer Iran telah membantu Rusia dalam melakukan penyerangan terhadap Ukraina.
"Kami menilai bahwa ... personel militer Iran berada di lapangan di Krimea dan membantu Rusia dalam operasi ini," kata juru bicara Departemen Luar Negeri AS Ned Price.
AS sebut militer Iran telah kirim sejumlah drone buatan mereka kepada Rusia untuk menyerang pertahanan Ukraina, serangan itu dikatakan AS dapat memancing lebih buruk ketegangan geopolitik.
Baca Juga: Atasi Kemacetan Lalin, Pj Gubernur DKI Jakarta Lakukan Hal Ini
"Kami dapat mengkonfirmasi bahwa personel militer Rusia yang berbasis di Krimea telah mengemudikan UAV Iran dan menggunakannya untuk melakukan serangan kinetik di seluruh Ukraina, termasuk dalam serangan terhadap Kyiv dalam beberapa hari terakhir," kata juru Price.
Dilansir Pikiranrakyat-Depok.com dari Channel New Asia, akibat serangan drone membuat warga Ukraina sering mengalami pemadaman listrik.
Belum tau kapan perbaikan pembangkit listrik dapat dilakukan, padahal musim dingin sebentar lagi akan segera datang.
Baca Juga: Raup Omset hingga Rp20 Juta Sebulan, Rumah Produksi Tembakau Sintetis di Garut Diamankan Polisi
Namun, pihak Rusia langsung membantah klaim yang katakan AS dan menjelaskan bahwa drone tersebut bukan buatan Iran dan juga membantah memakai drone untuk menyerang Ukraina.
Sementara itu, juru bicara keamanan dari Gedung Putih John Kirby pada Kamis kemarin mengatakan bahwa Washington akan melakukan segala cara agar bisa menghalangi Iran untuk melakukan pengiriman senjata dan amunisi ke Rusia.
Pendapat itu juga disetujui oleh anggota Uni Eropa mengenai langkah-langkah pencegahan bantuan Iran masuk ke Rusia.
Baca Juga: BSU 2022 Rp600 Ribu Belum Cair karena Data Kamu Salah? Simak Cara Mengubahnya
"Iran dan Rusia, mereka dapat berbohong kepada dunia, tetapi mereka tentu saja tidak dapat menyembunyikan fakta, dan faktanya adalah: Teheran sekarang terlibat langsung di lapangan," kata Kirby.
Di sisi lain, Inggris telah memberikan sanksi tegas terhadap para tokoh militer senior dan beberapa perusahaan yang katanya terlibat memberikan pasokan pesawat tak berawak (drone) Iran ke Moskow.***