Israel Kembali Menyerang Masjid dan Gubuk Palestina di Tepi Barat

6 Maret 2023, 19:15 WIB
Penyerangan kembali Israel terhadap masjid dan gubuk Palestina di Tepi Barat. /Reuters/Ammar Awad

PR DEPOK - Hubungan antara Israel dan Palestina memanas kembali. Pasukan Israel telah menghancurkan sebuah masjid dan gubuk Palestina di Tepi Barat yang diduduki di sebelah tenggara Bethlehem.

 

Penghancuran tersebut diduga karena bangunan-bangunan itu tidak memiliki perizinan legal.

Pasukan Israel telah menyerbu daerah Umm Sais, yang terletak di antara kota Beit Fajjar dan desa Marah Mualla, dan menghancurkan masjid yang dibangun di atas tanah milik seorang warga Palestina.

Laporan tersebut menambahkan bahwa gubuk untuk menjual tenda telah dirobohkan di desa Beit Tamar.

Baca Juga: Tes Psikologi: Punya Karakter Setia? Pasti Lihat Ini Pertama Kali di Gambar

Pada Februari, para pengamat ahli di Perserikatan Bangsa-Bangsa (PBB) menyerukan kepada masyarakat internasional untuk mengambil tindakan terhadap penghancuran sistematis oleh Israel terhadap bangunan-bangunan Palestina di Tepi Barat.

Israel menghancurkan 132 bangunan Palestina, termasuk 34 rumah tinggal dan 15 rumah yang dibiayai oleh institusi donasi.

Bahkan, pada Januari terjadi peningkatan penghancuran sebesar 135% di 38 komunitas di Tepi Barat dibandingkan dengan periode yang sama pada tahun lalu, kata Kantor Komisioner Tinggi Hak Asasi manusia PBB (OHCHR) dikutip oleh PikiranRakyat-Depok.com dari Sputnik News pada Senin, 6 Maret 2023.

Hubungan musuh antara Israel dan Palestina telah berlangsung sejak Israel berdiri pada 1948.

Baca Juga: Dibuka Hari Ini, Segera Gabung untuk Dapat Insentif Rp 4,2 Juta, Ini Tips Lolos Kartu Prakerja Gelombang 49

Palestina mencari pengakuan diplomatik atas negara merdeka di wilayah Tepi Barat, termasuk Yerusalem Timur, yang sebagian diduduki Israel dan Jalur Gaza.

Pemerintah Israel telah menolak untuk mengakui Palestina sebagai entitas politik dan diplomatik yang independen, dan telah membangun pemukiman di wilayah yang diduduki sekalipun ada keberatan dari PBB.***

Editor: Tesya Imanisa

Sumber: Sputnik News

Tags

Terkini

Terpopuler