PR DEPOK - Seorang pria yang berprofesi sebagai penambang batu di Afrika ketiban 'durian runtuh' setelah tiga kali menemukan permata paling langka.
Saniniu Laizer (52), yang juga memiliki peternakan sapi, mendadak jadi jutawan dalam semalam. Rezeki nomplok itu ia dapatkan usai menjual 3 batu pertama Tanzania pada Juni 2020 lalu seharga 4,1 poundsterling atau sekitar Rp78.064.25 juta.
Laizer mengatakan bahwa uangnya tersebut akan ia gunakan untuk kemajuan komunitasnya di Distrik Simanjiro, Manyara, Tanzania.
Baca Juga: Buaya 'Raksasa' di Bangka Tewas, Diangkut dengan Alat Berat untuk Dikuburkan di Sungai
"Saya ingin membangun pusat perbelanjaan dan sekolah," katanya, sebagaimana dikutip Pikiranrakyat-depok.com dari Daily Star pada Selasa, 4 Agustus 2020.
"Saya ingin membangun sekolah di dekat rumah saya. Ada banyak orang miskin di sini yang tidak mampu menyekolahkan anak-anak mereka," sambungnya.
Dia juga mengatakan bahwa niat mulianya itu demi kesejahteraan penerusnya nanti meski ia mengaku tidak sempat mendapatkan pendidikan formal saat masih kecil.
"Saya tidak sempat mengenyam pendidikan, tetapi saya suka hal-hal berjalan secara profesional. Jadi saya ingin anak-anak saya menjalankan bisnis secara profesional," katanya.
Baca Juga: Mulai September 2020, e-Tilang Mulai Diberlakukan di Kota Depok
Temuan Laizer dianggap luar biasa karena sebelumnya para ahli geologi setempat memperkirakan pasokan batu permata tersebut sudah benar-benar habis sejak 20 tahun lalu.
Untuk diketahui, daya tarik sebuah batu permata adalah kelangkaannya. Batu pertama yang ditemukan di sana memiliki ragam warna seperti merah, hijau, ungu, dan biru.
Batu-batu tersebut bisa ditemukan di tambang di Bukit Mererani, Tanzania yang memiliki panjang sekitar 4 mil dan lebar lebih dari satu mil.***