PR DEPOK – Beberapa bulan ini Denmark dan Swedia menjadi sorotan Internasional, dengan aksi protes yang berlangsung di beberapa minggu ini di mana para pendemo telah membakar dan merusak Al-Quran yang merupakan kitab suci dari umat Islam.
Akibat dari pembakaran kitab suci Islam Al-Quran yang terjadi di negara Skandinavia ini memicu kemarahan di beberapa negara Muslim seperti dengan Arab Saudi, Turki, Uni Emirat Arab, Iran, Maroko, Qatar, dan Yaman.
Di saat memanasnya masyarakat Turki dan negara Islam lainnya dengan Swedia dan Denmark, telah terjadi aksi penembakan yang mengakibatkan seorang pekerja telah terluka parah, akibat serangan bersenjata di konsulat kehormatan Swedia di provinsi barat Izmir.
Namun, pihak pejabat setempat menyatakan bahwa tidak ada hubungannya dengan aksi pembakaran Al-Quran tersebut. Aksi penembakan ini dilakukan oleh orang yang mengalami kesehatan mental, berada di Izmir distrik Konak.
Baca Juga: 15 Ucapan Stiker HUT RI ke-78 Design Terbaru dan Menarik Cocok Dibagikan ke Grup Media Sosial
Aksi penembakan ini terjadi di kawasan luar kantor Konsulat Kehormatan Swedia. Korban dari aksi penembakan tersebut adalah seorang perempuan yang sedang bekerja sebagai sekretaris dalam misi diplomatik, sedang berada dalam kondisi kritis.
Menurut keterangan awak media setempat, aksi penembakan di kantor Konsulat Kehormatan Swedia ini berhubungan dengan permasalahan proses aplikasi visa, tidak ada indikasi bahwa penembakan ini berhubungan dengan motif politik atau hal lainnya.
Pihak Konsulat Jenderal Swedia akan melakukan perjalanan ke Izmir pada Rabu, 2 Agustus 2023, untuk mendapatkan informasi lebih lanjut mengenai aksi penembakan tersebut.
Saat ini, Kementerian Luar Negeri Swedia sedang melakukan dialog dengan para staf konsulatnya yang berada di Istanbul. Untuk saat ini, pihak Kementerian Luar Negeri Swedia tidak akan berkomentar lebih lanjut atas aksi penembakan ini.
Baca Juga: 12 Fakta Asal Muasal Sejarah Kelahiran Bendera Merah Putih Republik Indonesia, Kamu Wajib Tahu!
Pihak otoritas Turki telah menahan pelaku penembakan dan menyita senjata api sebagai barang bukti, saat ini dan akan melakukan penyelidikan. Kementerian Hukum Turki, yaitu Yilmaz Tunc sangat menyesalkan akibat kejadian penembakan ini melalui cuitannya di X.***