Gempa Bumi Susulan Mengguncang Afghanistan, Penduduk Ketakutan

11 Oktober 2023, 14:27 WIB
Gempa bumi berkekuatan 6,3 magnitudo telah menghantam bagian barat Afghanistan, setelah gempa besar lainnya menewaskan 2.000 warga.* /pixabay/deMisticWay/

PR DEPOK- Gempa bumi berkekuatan 6,3 magnitudo telah menghantam bagian barat Afghanistan hanya beberapa hari setelah gempa besar lainnya menewaskan lebih dari 2.000 warga Afghanistan dan melukai ribuan lainnya, menurut laporan pejabat setempat.

 

Survei Geologi Amerika Serikat mencatat guncangan ini terjadi pada Rabu pagi awal waktu setempat, dengan kedalaman dangkal hanya 9 kilometer. Episentrum gempa berada di sekitar ibu kota provinsi Herat, dekat perbatasan barat Afghanistan.

Penduduk setempat menyampaikan rasa ketakutan dan kejutan mereka, dengan beberapa di antaranya mengalami mual dan muntah akibat kejadian ini.

Mohammad Reza, salah satu warga setempat, mengatakan bahwa setelah gempa bumi berkekuatan 6,3 magnitudo pada Sabtu lalu, ia pikir semuanya sudah berakhir.

Baca Juga: 4 Rekomendasi Rawon Enak di Pancoran Mas, Berikut Lokasinya

Sementara pejabat Afghanistan belum melaporkan jumlah korban jiwa akibat gempa ini, sumber dari Rumah Sakit Seminari Herat melaporkan bahwa 55 orang telah menerima perawatan medis akibat luka-luka, sementara satu kematian tercatat.

Gempa bumi sebelumnya meratakan desa-desa di bagian barat Afghanistan, dan menyebabkan beberapa gempa susulan kuat yang menimbulkan kerusakan tambahan.

 

Kementerian Kesehatan Masyarakat yang dikelola oleh Taliban negara itu telah mengkonfirmasi lebih dari 2.500 kematian di 21 pemukiman sejauh ini, meskipun kelompok-kelompok kemanusiaan khawatir angka itu akan terus meningkat seiring dengan upaya penyelamatan untuk mengevakuasi jenazah dari reruntuhan.

Pasca peristiwa gempa bumi tersebut, Masyarakat Bulan Sabit Merah Iran telah mengirimkan sepuluh tim penyelamat dan bantuan kemanusiaan ke Afghanistan.

Baca Juga: Rusia Terpental dari PBB: Gagal Kembali ke Dewan Hak Asasi Manusia, Tiongkok dan Kuba Tetap Bersikukuh

Sementara itu, Pakistan dan Tiongkok telah menghubungi pihak berwenang Afghanistan untuk menilai kebutuhan mendesak.

Kementerian Luar Negeri Qatar juga menyatakan solidaritas dengan rakyat Afghanistan, dengan menegaskan kesiapannya untuk memberikan bantuan yang diperlukan dalam proses pemulihan.

 

“Kami menyampaikan kata-kata simpati tulus kami kepada rakyat Afghanistan yang bersahabat, keluarga dari mereka yang tewas, dan yang terluka akibat bencana alam ini,” ujar juru bicara Kementerian Luar Negeri Rusia, Maria Zakharova, pada hari Senin.

Menurut perwakilan khusus presiden Rusia untuk Afghanistan, Zamir Kabulov, Moskow belum menerima permintaan bantuan, namun siap untuk mempertimbangkan setiap permohonan semacam itu.

Baca Juga: Kapan Kartu Prakerja Gelombang 62 Dibuka? Ini Kata Pihak Prakerja, Ayo Daftar dan Dapatkan Bantuan Rp4,2 Juta

Gempa bumi ini merupakan salah satu dari bencana alam paling mematikan di dunia tahun ini, setelah bencana di Turki dan Suriah menewaskan hampir 50.000 orang pada bulan Februari lalu.

Direktur Afghanistan untuk Save the Children, Arshad Malik, menggambarkan skala kerusakan sebagai "benar-benar mengganggu," menambahkan bahwa jumlah korban "akan meningkat karena masih ada orang yang terperangkap di reruntuhan rumah mereka di Herat."

 

Dia mendesak "injeksi mendesak" dana dari masyarakat internasional, dan pemerintah di Kabul dilaporkan mencari bantuan asing untuk makanan, obat-obatan, dan bantuan lainnya.

Pada hari Selasa, juru bicara wakil sekretaris jenderal PBB, Farhan Haq, mengatakan distrik Zinda Jan di Herat adalah area terparah yang terkena dampak, mencatat bahwa 500 orang masih belum ditemukan, selain dari 1.300 kematian yang sudah dikonfirmasi.***

Editor: Tyas Siti Gantina

Tags

Terkini

Terpopuler