Sukses Deteksi Keberadaan Puluhan Ranjau Darat, Seekor Tikus Raksasa Dianugerahi Medali Penghargaan

25 September 2020, 15:36 WIB
Magawa, seekor tikus asal Afrika yang telah telah menemukan 39 ranjau darat dan 28 buah persenjataan yang belum meledak.* /PA via Daily Mail./

PR DEPOK - Seekor tikus pendeteksi ranjau darat telah dianugerahi hewan yang setara dengan George Cross untuk keberaniannya dalam menjelajah dan menyelamatkan nyawa.

Diketahui Magawa merupakan seekor tikus berkantung raksasa berasal dari Afrika. Tikus tersebut dilaporkan telah menemukan 39 ranjau darat dan 28 buah persenjataan yang belum meledak sejak ia dilatih oleh APOPO oranisasi non-pemerintah Belgia dan nirlaba Amerika Serikat (AS).

Tikus raksasa itu dilatih untuk mendeteksi ranjau darat dan tuberkulosis pada manusia. Mereka menyebut tikus itu dengan nama HeroRATs.

Baca Juga: Ungkap Fakta Soal Pencopotan Gatot Nurmantyo, Refly Harun: Bukan karena Film G30S PKI, Tapi...

Magawa merupakan pahlawan tikus amal yang paling sukses, diketahui tikus itu telah membersihkan lebih dari 141.000 meter persegi tanah, atau setara dengan 20 lapangan sepak bola.

Dilaporkan Magawa telah diakui secara resmi atas kinerjanya dan dianugerahi miniatur Medali Emas PDSA, hewan yang setara dengan George Cross.

Magawa merupakan tikus pertama dalam 77 tahun sejarah amal yang menerima penghargaan semacam itu.

Dikutip Pikiranrakyat-Depok.com dari Daily Mail, Christophe Cox selaku kepala eksekutif APOPO mengatakan bahwa pihaknya merasa terhormat karena telah menerima medali penghargaan tersebut.

Baca Juga: Pelaku Pemerkosaan Anak Dihukum Cambuk 169 Kali, Hitungan ke-52 Nyerah karena Kesakitan

"Menerima medali ini benar-benar suatu kehormatan bagi kami. Saya telah bekerja dengan APOPO selama lebih dari 20 tahun," katanya.

Ia pun menambahkan bahwa kebahagiaannya sangat berarti terlebih bagi pelatih yang telah menghabiskan waktunya untuk melatih hewan pengerat itu.

"Terutama untuk pelatih hewan kami yang bangun setiap hari, sangat pagi, untuk melatih hewan itu di pagi hari," ujar dia.

Selain itu Christophe Cox juga menilai bahwa dengan peran Magawa yagtelah mendapatkan apresiasi berupa penghargaan dari PDSA, maka masalah ranjau darat menjadi perhatian dunia.

Baca Juga: Keji, Usai Ditembak Mati oleh Tentara Korut, Jasad Pejabat Perikanan Korsel Dibakar

"Terlebih bagi orang-orang di Kamboja, dan semua orang di seluruh dunia yang menderita ranjau darat. Penghargaan Medali Emas PDSA membawa masalah ranjau darat menjadi perhatian global (dunia, red)," ucapnya.

Lebih lanjut ia katakan bahwa tikus itu merupakan hewan cerdas dan akan bekerja pada tugas berulang untuk mendapatkan penghargaan makanan lebih baik daripada hewan lain.

Ia pun menilai bahwa ukuran tubuh tikus itu tidak terlalu berbahaya saat berjalan melalui ladang ranjau darat.

Diketahui hewan pengerst tersebut membutuhkan waktu pelatihan selama satu tahun sebelum disertifikasi, mereka bekerja sekitar setengah jam sehari, di pagi hari. Begitu mereka mendeteksi ranjau darat, mereka menggaruk bagian atasnya, yang mengingatkan orang yang menangani mereka.

Baca Juga: Klaim Adanya Kebangkitan PKI, Pengamat Intelijen Minta Gatot Buka Data Orang yang Dicurigai

Dilaporkan bahwa tikus tersebut dilatih untuk mendeteksi senyawa kimia dalam bahan peledak, dan karena mereka mengabaikan besi tua yang tergeletak di sekitar, mereka bekerja lebih cepat daripada pendeteksi logam.

Lebih lanjut Magawa yang dalam waktu dekat akan pensiun dilaporkan dapat menggeledah area lapangan tenis dalam 30 menit, sesuatu yang membutuhkan waktu hingga empat hari bagi manusia dengan detektor logam.

Sementara itu Direktur Jenderal PDSA Jan McLoughlin berkata bahwa konerja Magawa dan APOPO benar-benar unik dan luar biasa.

Lebih lanjut Jan katakan bahwa Kamboja memperkirakan terdapat sekira empat hingga enam juta ranjau darat.

Baca Juga: Luar Biasa! Seorang Suami Belikan Tanah di Bulan untuk Hadiahi Istri di Hari Ultah Pernikahan

"Kamboja memperkirakan bahwa antara empat dan enam juta ranjau darat diletakkan di negara itu antara tahun 1975 dan 1998, yang sayangnya telah menyebabkan lebih dari 64 ribu korban jiwa," ucap Jan.

Upaya yang dilakukan Magawa secara langsung menyelamatkan dan mengubah kehidupan pria, wanita, dan anak-anak yang terkena dampak ranjau darat ini, setiap penemuan yang dia buat mampu mengurangi risiko cedera, atau kematian bagi penduduk setempat.

Untuk diketahui, Program Penghargaan Hewan PDSA berupaya untuk meningkatkan status hewan di masyarakat, dan menghormati kontribusi luar biasa yang mereka berikan dalam hidup kita.

Lebih lanjut Jan mengatakan bahwa dedikasi, keterampilan, dan keberanian Magawa merupakan contoh luar biasa.

Baca Juga: Dinyatakan Positif Covid-19, Zlatan Ibrahimovic: Corona Miliki Keberanian Menantangku, Ide Buruk!

"Dedikasi, keterampilan, dan keberanian Magawa adalah contoh luar biasa dari hal ini dan layak mendapatkan pengakuan setinggi mungkin. Kami sangat senang memberinya Medali Emas PDSA," ucapnya.

Hingga kini dilaporkan bahwa negara Kamboja memiliki jumlah orang yang diamputasi karena ranjau darat per kapita tertinggi di dunia, yakni lebih dari 40.000 orang.***

Editor: Ramadhan Dwi Waluya

Sumber: Daily Mail

Tags

Terkini

Terpopuler