Insiden di Wina Disebut Serangan 'Teroris Islam', Polisi Identifikasi Pelaku sebagai Simpatisan ISIS

3 November 2020, 15:52 WIB
Ilustrasi polisi yang berjaga di lokasi penembakan di Wina, Austria. /Unrated Studio/Pixabay

PR DEPOK – Menteri Dalam Negeri Austria Karl Nehammer, mengatakan setidaknya satu "teroris islam" bertanggung jawab atas serangan di seluruh Wina tengah, di mana sedikitnya lima orang tewas dan beberapa lainnya cedera.

Dikutip Pikiranrakyat-depok.com dari Reuters, juru bicara kepolisian setempat menyampaikan, bahwa operasi pencarian besar-besaran telah diluncurkan untuk penyerang lain, dengan setidaknya menurunkan 1.000 polisi yang disebar ke seluruh kota.

Dalam konferensi pers yang disiarkan televisi pagi tadi, Nehammer mengulangi seruan agar publik tidak turun ke jalan.

Baca Juga: Hasil Survei Evaluasi I, Program Kartu Prakerja Bantu 13 Persen Pengangguran Jadi Miliki Pekerjaan

Nehammer menuturkan, polisi telah menembak mati seorang penyerang, seorang pria yang mengenakan sabuk bahan peledak yang ternyata palsu, yang oleh pihak berwenang diidentifikasi sebagai simpatisan ISIS.

"Kami mengalami serangan kemarin malam oleh setidaknya satu teroris islam, situasi yang tidak pernah kami alami di Austria selama beberapa dekade," ujar Nehammer.

"Austria selama lebih dari 75 tahun telah menjadi negara demokrasi yang kuat, demokrasi yang matang, negara yang identitasnya ditandai oleh nilai-nilai dan hak-hak dasar, dengan kebebasan berekspresi, supremasi hukum, tetapi juga toleransi dalam hidup berdampingan dengan manusia," tuturnya.

Baca Juga: Meski Erdogan Serukan Boikot Produk Prancis, Istri Presiden Turki Ini Kedapatan Pakai Tas Hermes

Diketahui, penyerang yang dibunuh oleh polisi, dan orang-orang bersenjata profesional lainnya, menyerang enam lokasi di pusat kota Wina pada Senin malam, aksi itu dimulai di luar sinagoga utama.

Para saksi menggambarkan, orang-orang itu menembaki kerumunan di bar dengan senapan otomatis karena banyak orang memanfaatkan malam terakhir sebelum jam malam nasional diberlakukan karena Covid-19.

Polisi mengkonfirmasi pada Selasa, bahwa tiga warga sipil, dua pria dan seorang wanita tewas dalam serangan itu dengan sedikitnya 15 lainnya terluka, termasuk seorang petugas polisi.

Baca Juga: Kasus Korupsi di PT DI, KPK Panggil Budiman Saleh sebagai Tersangka

Penyiar ORF kemudian mengatakan warga sipil keempat, seorang wanita, telah meninggal.

Nehammer juga menjelaskan, materi video telah disita dari rumah penyerang yang diketahui selama pencarian dan polisi sedang menyelidiki kemungkinan hubungannya.

Kantor berita APA juga melaporkan, beberapa rumah telah digeledah dan penangkapan dilakukan, mengutip pernyataan Kementerian Dalam Negeri.

Baca Juga: Jakarta Raih Penghargaan STA 2021, DPR: Penataan Transportasi Publik dapat Tingkatkan Kualitas Kota

Sementara itu, kepala polisi Wina menolak untuk memberikan rincian lebih lanjut tentang identitas penyerang, dengan alasan potensi bahaya dari penyelidikan tersebut.

Saat ini, polisi menutup sebagian besar pusat bersejarah kota dalam semalam, mendesak masyarakat untuk berlindung di tempat.

Banyak yang mengungsi di bar dan hotel, sementara transportasi umum di seluruh kota tua ditutup dan polisi akan menjelajahi kota.***

Editor: Ahlaqul Karima Yawan

Sumber: Reuters

Tags

Terkini

Terpopuler