PBB menyatakan bahwa jumlah warga Yaman yang akan menghadapi fase darurat kerawanan pangan di awal kelaparan diperkirakan meningkat dari 3.6 juta menjadi lima juta pada paruh pertama 2021.
Menurut pernyataan tersebut fase darurat yang dimaksud adalah orang-orang menderita dengan sangat parah, yang paling rentan yaitu meninggal karena kelaparan.
Baca Juga: Ramalan Zodiak Jumat, 4 Desember 2020: Sagitarius Coba Beri Orang-orang Cinta yang Mereka Butuhkan
Tak hanya itu, badan PBB juga memperingatkan bahwa jumlah orang Yaman yang saat ini menderita karena kelaparan bisa meningkat tiga kali lipat dari 16.500 menjadi 47.000 antara Januari dan Juni 2021.
Dalam beberapa bulan terakhir, Yaman mengalami penurunan yang signifikan dalam bantuan kemanusiaan.
Bulan lalu, kepala kemanusiaan PBB Mark Lowcock mengatakan pada Dewan Keamanan PBB bahwa seruan kemanusiaan PBB senilai 3,4 juta dolar pada tahun 2020 untuk Yaman hanya menerima sekitar 45 persennya, atau 1,5 miliar dolar.
Baca Juga: Dinilai Terburu-buru, PSI DKI Jakarta Sebut Pembahasan APBD 2021 Lebih Buruk dari Tahun Sebelumnya
Sebagai perbandingannya, tahun lalu PBB telah menerima dua kali lipat yaitu hampir 3 miliar dolar.
"Pemotongan bantuan kemanusiaan tahun ini, termasuk bantuan pangan telah menghapus keuntungan ketahanan pangan sebelumnya dan membuat keluarga dengan kesenjangan konsumsi pangan memburuk," kata Lowcock.
Lebih lanjut, dia juga mengungkapkan bahwa pemotongan tersebut akan berlanjut hingga tahun depan.