Jelang Pengesahan Joe Biden sebagai Presiden AS, Massa Pendukung Trump Rusuh dan Serang Capitol

- 7 Januari 2021, 16:35 WIB
Presiden Amerika Serikat, Donald Trump.
Presiden Amerika Serikat, Donald Trump. /Geralt Altmann/Pixabay

PR DEPOK - Ratusan orang dikabarkan berkumpul di ibu kota negara bagian dari Georgia hingga New Mexico. 

Perkumpulan itu terjadi pada hari yang dijadwalkan untuk mengesahkan kemenangan elektoral Joe Biden dalam Pilpres AS bulan November 2020 lalu. 
 
Massa pendukung Donald Trump lalu bersorak dan menyerbu Gedung Capitol AS di Washington. 
 
 
Dalam adegan yang menggema di Ibu Kota AS, pendukung Donald Trump memasang tanda bertuliskan "Hentikan Pencurian" dan "Empat Tahun Lagi". 
 
Sebagian besar tak mengenakan masker dan beberapa membawa senjata di tempat-tempat seperti Oklahoma, Georgia, Arizona, Nevada, dan negara bagian Washington. 
 
Meski terjadi bentrokan di beberapa negara bagian termasuk Ohio dan California, dengan kasus wartawan atau pengunjuk rasa yang kontra Donald Trump terkena semprotan dan tinju, tapi tak sedikit pula demonstrasi yang tetap damai. 
 
 
Kemudian, di Georgia, Menteri Luar Negeri dan stafnya dievakuasi dari kantor mereka di Capitol negara bagian setelah sekitar 100 pengunjuk rasa berkumpul, dengan beberapa yang membawa senjata panjang. 
 
Gabriel Sterling, seorang pejabat tinggi di kantor sekretaris negara mengatakan bahwa tindakan evakuasi tersebut merupakan pencegahan yang dibuat oleh Menteri Luar Negeri Republik, Brad Raffensperger agar timnya pergi. 
 
Mengingat bahwa Donald Trump diketahui marah besar pada Raffensperger dalam beberapa minggu setelah kehilangan sekitar 12.000 suara di salah satu negara.
 
 
"Kami melihat banyak hal terjadi di Georgia Capitol dan kami tidak boleh berada di sini, seharusnya kami tidak terkena kemarahan," kata Sterling. 
 
Peristiwa kacau di Washington DC itu terjadi saat Kongres mencoba untuk menegaskan kemenangan dari Joe Biden sebagai Presiden AS terpilih. 
 
Mengetahui hal tersebut massa pendukung Donald Trump menyerang dengan memasuki ruang Senat dan memaksa anggota parlemen untuk melarikan diri, Lalu seorang wanita ditembak hingga meninggal. 
 
 
Gubernur Georgia dari Partai Republik, Brian Kemp mengecam penyerbuan Capitol AS dan menyebut insiden tersebut sebagai aib AS. 
 
Sementara itu di New Mexico, ratusan pendukung Donald Trump yang mengibarkan bendera tiba dengan karavan kendaraan dan menunggang kuda. 
 
Polisi lalu mengevakuasi staf dari gedung-gedung negara, termasuk kantor gubernur dan sekretaris kantor negara sebagai tindakan pencegahan.
 
 
Para demonstran saat kejadian menyanyikan God Bless America, membunyikan klakson dan menyatakan Donald Trump sebagai pemenang pemilu yang sah.
 
Meski Joe Biden memenangkan pemungutan suara di New Mexico dengan selisih sekitar 11 persen.
 
Brian Egolf, selaku Ketua dari partai Demokrat di Mexico menyebut kejadian tersebut sebagai momen yang memalukan.
 
"Ini pertama kalinya dalam sejarah Amerika Serikat bahwa pergantian kekuasaan secara damai diperlambat oleh aksi kekerasan," ucap Egolf.
 
Di tempat lain pendukung Donald Trump mengelilingi Capitol negara bagian di Madison, Wiscounsin dengan mobil dan truk yang dihiasi bendera Donald Trump dan AS, sambil membunyikan klakson. 
 
 
Sebelumnya puluhan orang berkumpul di gedung pemerintahan negara bagian sambil menuntut adanya penghitungan ulang pemilu.
 
Di Utah, seorang fotografer Salt Lake Tribune mengatakan bahwa dirinya disemprot menggunakan merica oleh seorang demonstran yang mengejeknya karena mengenakan masker dan mendorongnya saat ia merekam video protes tersebut. 
 
Kemudian, satu orang ditangkap di Oregon Capitol  di Salem karena dicurigai melakukan pelecehan dan perilaku tidak tertib saat polisi dengan perlengkapan lengkap mencoba menertibkan suasana.
 
 
Tak hanya itu, para demonstran pendukung dan kontra Donald Trump juga saling bentrok hingga membuat polisi harus mengambil tindakan. 
 
Sedangkan di Honolulu, sekitar 100 pengunjuk rasa berbaris di jalan di luar Capitol negara bagian sambil mengibarkan bendera AS dan Trump 2020 ke arah mobil yang lewat.***

Editor: Ahlaqul Karima Yawan

Sumber: The Guardian


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x