AS-Rusia Memanas Akibat Dugaan Pelanggaran Keamanan Siber, Titik Terendah Hubungan Keduanya PascaPerang Dingin

- 15 April 2021, 16:15 WIB
Presiden AS Joe Biden dan Presiden Rusia Vladimir Putin.
Presiden AS Joe Biden dan Presiden Rusia Vladimir Putin. / Reuters/Alexander Natruskin

Total dari orang yang masuk daftar hitam berjumlah 30 orang berdasarkan keterkaitan mereka dengan 10 pejabat Rusia yang hendak diusir dari Amerika karena pelanggaran siber, peretasan, dan campur tangan pemilu.

Sementara itu, laporan dugaan peretasan terhadap software yang dibuat oleh SolarWinds Corps kabarnya mampu mengakses ke ribuan perusahaan dan kantor milik Pemerintah AS.

Baca Juga: Aliran Uang Nurdin Abdullah Ditelusuri KPK Melalui Transaksi Perbankan, Lima Saksi Diperiksa

Menurut Presiden Microsoft, Brad Smith, serangan SolarWinds, yang terdeteksi pada bulan Desember itu merupakan serangan terbesar dan tercanggih yang pernah ada di dunia.

Sayangnya, Gedung Putih yang diwakili oleh Departemen Luar Negeri dan Departemen Keuangan AS, tidak banyak menanggapi permasalahan tersebut dan masih enggan memberikan komentar.

Sebelumnya, melalui sambungan telepon pada Selasa, 13 April 2021, Joe Biden mengatakan kepada Vladimir Putin bahwa AS akan bertindak tegas demi kepentingan negaranya dalam kasus ini.

Baca Juga: Operasi Ketupat Akan Digelar Polri pada 6-17 Mei 2021, Terapkan Tindakan Humanis dan Persuasif

Banyak yang menilai bahwa tindakan Pemerintah AS justru akan menimbulkan masalah bagi hubungan kedua negara yang sebelumnya sempat merenggang.

Hubungan dingin antara Washington dan Moskow juga membuat hubungannya dengan negara-negara Barat semakin panas.

Seperti diketahui, hubungan Rusia dan negara Barat tengah memanas akibat pembangunan markas militer Rusia di dekat Ukraina.

Halaman:

Editor: Ahlaqul Karima Yawan

Sumber: The Guardian


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x