PR DEPOK – Fenomena Raynaud atau sindrom Raynaud merupakan penyakit langka yang membatasi suplai darah ke jari tangan atau jari kaki.
Kondisi tersebut menyebabkan jari berubah warna menjadi putih atau biru dalam waktu sementara.
Penyakit langka ini dijelaskan pertama kali oleh dokter bernama Auguste Gabriel Maurice Raynaud.
Dalam keterangannya yang dimuat dalam tesis pada tahun 1862, kondisi tersebut bisa digambarkan sebagai reaksi berlebihan terhadap rangsangan seperti dingin atau stres.
Kondisi ini bisa terjadi ketika tubuh mencoba untuk menurunkan suhu tubuh dengan cara memperlambat aliran darah ke titik-titik terjauh, seperti jari-jari.
Arteri kecil yang membawa darah ke titik-titik tersebut menyempit, sehingga menyebabkan ekstremitas untuk sementara menjadi putih atau biru karena kekurangan oksigen dalam waktu yang cukup lama.
Baca Juga: Polri Ajukan Permohonan Ekstradisi Joseph Paul Zhang demi Mempermudah Penangkapan Tersangka
Dikutip Pikiranrakyat-Depok.com dari Oddity Central pada Sabtu, 1 Mei 2021, fenomena Raynaud ini biasanya akan berlangsung selama 15 menit sampai dengan beberapa jam.
Seseorang yang mengalami sindrom tersebut bisa saja mengalami sedikit rasa sakit.
Namun biasanya kebanyakan orang hanya merasakan sensasi kesemutan di area yang terkena yang kemudian perlahan berubah menjadi merah cerah hingga kembali ke warna semula.
Meskp demikian, hingga kini belum ada penelitian lebih lanjut dan para ahli pun belum menemukan obat untuk penyakit langka tersebut.
Dalam kasus-kasus yang telah dialami oleh beberapa orang, sindrom Raynaud ini tidak merusak kondisi tubuh.
Namun, yang paling parah dalam kasus ini jika aliran darah yang berkurang sangat banyak maka dapat menyebabkan kerusakan jaringan seperti luka pada kulit atau bahkan jaringan mati yang memerlukan pengangkatan pada bagian tubuh tersebut.***