"Jika harus ada gencatan senjata, maka itu harus memenuhi persyaratan dari kami, bukan dari Israel," tuturnya.
Selain itu, ia pun menegaskan bahwa pihaknya tidak akan berhenti selama Israel juga tidak berhenti melakukan serangan-serangan tersebut.
Semetara itu, Israel sendiri saat ini telah mendapat kecaman luas dari dunia internasional usai mengebom Gedung Al-Jalaa yang menjadi kantor berbagai media internasional di Jalur Gaza, termasuk Al Jazeera dan Associated Press.
Israel mengklaim pengeboman terhadap Gedung Al-Jalaa itu lantaran gedung tersebut disinyalir menjadi tempat penyimpanan aset militer untuk Hamas.
Baca Juga: Kemenkes Menghentikan Sementara Penggunaan Vaksin AstraZeneca CTMAV547, Berikut Ini Alasannya
"Itu adalah target yang sah. Tidak seperti Hamas, kami mengambil tindakan pencegahan khusus untuk memberi tahu orang-orang 'tinggalkan gedung, tinggalkan tempat itu," ujar Benjamin Netanyahu.
Akan tetapi, Benjamin Netanyahu sendiri tak bisa memberikan bukti yang jelas atas klaim Israel terhadap Gedung Al-Jalaa tersebut.
Terkait anak-anak Palestina yang terbunuh dalam serangan Israel, Perdana Menteri Israel itu pun menyalahkan Hamas yang disebut menjadikan anak-anak sebagai tameng.
Baca Juga: Peluang PSG Juara Liga Prancis Semakin Terbuka Usai Lille Diimbangi Saint-Etienne