Lagi, Israel Bombardir Jalan Utama dan Kamp Keamanan di Gaza, Benjamin Netanyahu: Kami Akan Lakukan Apapun!

- 17 Mei 2021, 11:04 WIB
Gedung Al-Jalaa, tempat kantor media Associated Press (AP) dan Al Jazeera dilanda serangan udara Israel di Kota Gaza, Sabtu 15 Mei 2021.
Gedung Al-Jalaa, tempat kantor media Associated Press (AP) dan Al Jazeera dilanda serangan udara Israel di Kota Gaza, Sabtu 15 Mei 2021. /REUTERS/Ashraf Abu Amrah

PR DEPOK - Israel kembali meluncurkan serangan ke Jalur Gaza, Palestina, pada Minggu, 16 Mei 2021 waktu setempat.

Pesawat tempur Israel memulai putaran serangan di Jalur Gaza, menyerang jalan utama, kompleks keamanan dan saluran listrik yang selama ini menghidupi Kota Gaza Selatan.

Serangan Israel kali ini dikabarkan lebih berat dan berlangsung lebih lama daripada serangan udara sehari sebelumnya.

Baca Juga: Sebut Warga AS, Yahudi Ortodox, dan Lainnya Demo Bela Palestina, HNW: Halo Presiden Biden, Tetap Bela Israel?

Terhitung hingga saat ini, serangkaian serangan yang sudah sejak satu minggu yang lalu dilakukan Israel telah menewaskan 197 warga sipil Palestina, termasuk 58 orang anak-anak.

Sementara itu, Perdana Menteri Israel, Benjamin Netanyahu membela aksi pengeboman dan serangan di Jalur Gaza ini dan mengatakan bahwa pihaknya akan melakukan apapun untuk memulihkan ketertiban dan ketenangan.

"Kami akan melakukan apapun untuk memulihkan ketertiban dan ketenangan. Ini akan memakan waktu," ujar Benjamin Netanyahu, sebagaimana dikutip Pikiranrakyat-Depok.com dari The New York Times.

Baca Juga: Kode Redeem Fire Fire Hari Ini Senin, 17 Mei 2021, Segera Klaim dan Mainkan!

Kendati perwakilan Amerika Serikat, Qatar, Mesir, dan sejumlah negara lainnya sudah mencoba menjembatani upaya gencatan senjata, belum ada yang berhasil hingga saat ini.

Di sisi lain, Wakil Pemimpin Hamas, Moussa Abu Marzouk, menegaskan bahwa pihaknya hanya akan melakukan gencatan senjata dengan persyaratan yang diberikan Palestina, bukan Israel.

"Jika harus ada gencatan senjata, maka itu harus memenuhi persyaratan dari kami, bukan dari Israel," tuturnya.

Baca Juga: 28 Guru Besar Tolak Hasil TWK dan Penonaktifan terhadap Pegawai KPK, Rektor UII: Ini adalah Dukungan Tulus

Selain itu, ia pun menegaskan bahwa pihaknya tidak akan berhenti selama Israel juga tidak berhenti melakukan serangan-serangan tersebut.

Semetara itu, Israel sendiri saat ini telah mendapat kecaman luas dari dunia internasional usai mengebom Gedung Al-Jalaa yang menjadi kantor berbagai media internasional di Jalur Gaza, termasuk Al Jazeera dan Associated Press.

Israel mengklaim pengeboman terhadap Gedung Al-Jalaa itu lantaran gedung tersebut disinyalir menjadi tempat penyimpanan aset militer untuk Hamas.

Baca Juga: Kemenkes Menghentikan Sementara Penggunaan Vaksin AstraZeneca CTMAV547, Berikut Ini Alasannya

"Itu adalah target yang sah. Tidak seperti Hamas, kami mengambil tindakan pencegahan khusus untuk memberi tahu orang-orang 'tinggalkan gedung, tinggalkan tempat itu," ujar Benjamin Netanyahu.

Akan tetapi, Benjamin Netanyahu sendiri tak bisa memberikan bukti yang jelas atas klaim Israel terhadap Gedung Al-Jalaa tersebut.

Terkait anak-anak Palestina yang terbunuh dalam serangan Israel, Perdana Menteri Israel itu pun menyalahkan Hamas yang disebut menjadikan anak-anak sebagai tameng.

Baca Juga: Peluang PSG Juara Liga Prancis Semakin Terbuka Usai Lille Diimbangi Saint-Etienne

"Kami menargetkan organisasi teroris yang menargetkan pada warga sipil kami dan bersembunyi di balik warga sipil mereka, menggunakan mereka sebagai tameng manusia. Kami melakukan segala yang kami bisa untuk menyerang hanya teroris itu, roket mereka, dan senjata mereka. Tapi kami tidak akan membiarkan mereka lolos begitu saja," ujar Benjamin Netanyahu.***

Editor: Annisa.Fauziah

Sumber: The New York Times


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x