Dalam perang ini juga pejabat Kesehatan Gaza mengatakan 232 warga Palestina, termasuk 65 anak-anak telah tewas, dan lebih dari 1.900 terluka dalam pemboman tersebut.
Pihak berwenang juga menyebutkan 12 jumlah korban tewas di Israel dengan ratusan orang dirawat karena cedera dalam serangan roket yang menyebabkan kepanikan.
Di tengah kekhawatiran global yang meningkat, Biden telah mendesak perdana Menteri Israel Benjamin Netanyahu untuk mengupayakan de-eskalasi. Sementara Mesir, Qatar, dan PBB berusaha menengahi.
Dalam pidato yang disiarkan di televisi pada Kamis, Biden menyampaikan belasungkawa kepada Israel dan Palestina dan mengatakan Washington akan bekerja dengan PBB untuk memberikan bantuan kemanuasiaan dengan cepat.
Selain itu, Biden juga mengatakan bantuan akan dikoordinasikan dengan otoritas Palestina dengan cara tidak mengizinkan Hamas untuk mengisi kembali persenjataan militernya.
Hamas sebelumnya menuntut agar setiap penghentian pertempuran Gaza harus disertai dengan penarikan pasukan Israel di Yerusalem. Dan seorang pejabat Israel mengatakan kepada Reuters bahwa tidak ada kondisi seperti itu dalam gencatan senjata.
“Gaza adalah bagian dari integral dari Negara Palestina di masa depan dan tidak ada upaya yang harus dilakukan untuk mewujudkan rekonsiliasi nasional yang nyata yang mengakhiri perpecahan,” kata Sekretaris Jenderal PBB Antonio Gutters.
Ia juga mengatakan para pemimpin Israel dan Palestina memiliki tanggung jawab di luar pemulihan untuk mengatasi akar penyebab konflik.***