Covid-19 Varian Delta Mengamuk, China Kabarnya Mulai Kewalahan

- 1 Agustus 2021, 21:58 WIB
China kabarnya mulai kelabakan menghadapi Covid-19 varian Delta yang mulai mengamuk di negaranya.
China kabarnya mulai kelabakan menghadapi Covid-19 varian Delta yang mulai mengamuk di negaranya. /REUTERS/Thomas Peter.

PR DEPOK - China kabarnya mulai kewalahan dalam menghadapi amukan Covid-19 varian Delta yang semakin menular di negaranya.

Imbas varian Delta semakin menyebar, sejumlah kota di China gencar melakukan pemeriksaan Covid-19 secara massal hingga menerapkan pembatasan.

Di Provinsi Jiangsu, penularan Covid-19 varian Delta ini hingga menimbulkan sebuah klaster baru.

Baca Juga: Sumbangan 2 Triliun Akidi Tio Sulit Cair, Cholil Nafis: Gimana Ambilnya, Sayang Uang Segitu Banyak Buat Bantu

Klaster Covid-19 varian Delta ini kabarnya berawal dari sembilan pekerja di bandara internasional di Kota Nanjing.

Dikutip Pikiranrakyat-Depok.com dari AFP, Minggu 1 Agustus 2021, sembilan pekerja bandara internasional tersebut dinyatakan positif Covid-19 pada 20 Juli 2021 silam.

Guna tekan penyebaran varian Delta, pihak berwenang telah memutuskan untuk menempatkan ratusan ribu orang di bawah aturan lockdown.

Baca Juga: Arab Saudi akan Hukum Warganya Masuk Indonesia, Don Adam: Hebat Pak Jokowi, Kita Kini Ditakuti Negara Lain

Per 1 Agustus 2021, China telah melaporkan sebanyak 75 kasus baru Covid-19, yang mana 53 di antaranya terhubung dengan klaster bandara internasional di Kota Nanjing.

Kemudian, kasus Covid-19 juga kabarnya mengalami peningkatan di Kota Zhengzhou usai dua petugas kebersihan di RS virus corona datang dari luar negeri dinyatakan positif.

Sebelumnya diberitakan, otoritas China melaporkan adanya penyebaran kecil virus yang dipicu oleh Covid-19 varian Delta di sedikitnya tiga provinsi berbeda.

Baca Juga: 202 Pengacara Siap Bela Munarman di Sidang, Pandji Pragiwaksono: Kurang, Tambah 10 Lagi Jadi Pas

Ini merupakan penyebaran Covid-19 varian Delta terbesar secara geografis selama beberapa bulan di negeri Tirai Bambu, ditambah dengan kasus-kasus baru di perbatasan dengan Myanmar.

Anggota Satgas Covid-19 setempat, Lu Jing menuturkan bahwa pemerintah di Jiangsu kemudian memutuskan untuk me-lockdown ratusan ribu penduduk.

"Warnet, pusat kebugaran, bioskop, dan bar karaoke serta perputakaan di Nanjing telah ditutup," ujarnya dikutip dari Channel News Asia.***

Editor: Ramadhan Dwi Waluya

Sumber: AFP


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x