Pendekatan Aset dan Ekonomi yang Perlu Diamankan, Begini Cara China Merangkul Taliban

- 18 Agustus 2021, 10:00 WIB
Menteri Luar Negeri China Wang Yi bertemu dengan Mullah Abdul Ghani Baradar, kepala politik Taliban Afghanistan, di Tianjin, China, 28 Juli 2021.
Menteri Luar Negeri China Wang Yi bertemu dengan Mullah Abdul Ghani Baradar, kepala politik Taliban Afghanistan, di Tianjin, China, 28 Juli 2021. /Li Ran/Reuters

PR DEPOK - Ketika Taliban mengambil alih Afghanistan untuk pertama kalinya pada 1996, China menolak untuk mengakui kekuasaan mereka dan membiarkan kedutaannya ditutup selama bertahun-tahun.

Namun kali ini, China adalah salah satu negara pertama yang merangkul militan Islam di sebelah pundaknya.

Dikutip Pikiranrakyat-Depok.com dari Al Jazeera pada Rabu, 18 Agustus 2021, pergeseran luar biasa China ini terlihat dari dua pekan lalu, ketika Menteri Luar Negeri Wang Yi menyambut delegasi Taliban.

Baca Juga: Ramalan Karier dan Keuangan 6 Zodiak Rabu, 18 Agustus 2021 : Sagitarius Peluang Kerja Besar Menunggu Anda

Diketahui bahwa delegasi kelompok militan itu disambut Wang di pelabuhan utara Tianjin ketika mereka berhasil merebut beberapa kota penting di bawah pemerintahan Presiden Ashraf Ghani.

Dukungan Wang terhadap Taliban dalam memerintah Afghanistan memberikan dorongan legitimasi yang penting bagi sebuah organisasi yang telah lama menjadi paria global.

Alasan China banyak berkaitan dengan kebangkitannya sendiri sebagai kekuatan global seperti pawai cepat Taliban yang mengejutkan di ibu kota Afghanistan.

Dapat dipahami, China saat ini memimpin ekonomi senilai Rp211,65 kuadriliun dan inisiatif perdagangan serta infrastruktur besar-besaran yang membentang di seluruh daratan Eurasia.

Selain itu, persaingan China dengan AS telah mendorong Xi Jinping, presiden China, untuk selalu mengambil langkah berseberangan dari dominasi AS di kawasan.

Halaman:

Editor: Adithya Nurcahyo

Sumber: Al Jazeera


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah