Pejabat dan pihak berwenang India memberlakukan pelarangan pemakaman massal karena untuk mengantisipasi protes anti-India.
Karena sebagian besar warga Kashmir tetap terkunci di dalam rumah mereka, polisi dan tentara India berpatroli di wilayah yang tegang itu.
Pasukan pemerintah menempatkan barikade baja dan kawat berduri di banyak jalan, jembatan dan persimpangan dan mendirikan pos pemeriksaan tambahan di kota-kota dan desa-desa di Lembah Kashmir.
Pihak berwenang juga menutup sebagian besar jaringan ponsel dan layanan internet seluler dalam taktik umum yang digunakan oleh India untuk mencegah protes massal.
Untuk diketahui, Geelani mempelopori gerakan Kashmir untuk hak menentukan nasibnya sendiri. Selain itu ia merupakan pendukung setia ide penggabungan Kashmir dengan Pakistan.
Dia sangat menentang setiap dialog dengan New Delhi, posisi yang ditolak oleh pemerintah India berturut-turut yang sering menjulukinya sebagai politisi garis keras.
Geelani juga memimpin faksi All Parties Hurriyat Conference, sebuah asosiasi dari berbagai kelompok politik dan agama Kashmir yang dibentuk pada tahun 1993 untuk mempelopori gerakan penentuan nasib sendiri di kawasan itu.
Kelompok tersebut menggunakan perlawanan sipil dalam bentuk penutupan dan protes sebagai taktik untuk melawan pemerintahan India.