Taliban Diduga Langgar Janji Soal Hak Perempuan Afghanistan, Peneliti Ungkap Fakta Ketidakadilan di Lapangan

- 4 September 2021, 10:45 WIB
Ilustrasi seorang wanita Afghanistan.
Ilustrasi seorang wanita Afghanistan. /Pixabay/ ArmyAmber

“Semua kelas baru harus dipisahkan, dan di kelas saat ini dengan perempuan di bawah 15 tahun, “partisi syariah” harus didirikan untuk memisahkan siswa dari jenis kelamin yang berbeda. Idealnya, guru juga akan dipisahkan berdasarkan jenis kelamin, kata aturan baru. Ke depan, semua perguruan tinggi harus menyediakan guru perempuan untuk kelas perempuan. Mereka juga harus mencoba menggunakan guru yang lebih tua dengan latar belakang yang baik,” demikian penggalan aturan tersebut.

Baca Juga: Tretan Muslim-Patrick Effendy MLI Justru Lega Coki Pardede Ditangkap: Gimana Lagi, Didakwahin Juga Gak Mempan

Lalu, dalam sebuah pertemuan, pejabat pendidikan diberitahu bahwa perempuan tidak akan pernah bisa mengajar siswa laki-laki.

Tetapi, sebaliknya laki-laki mungkin bisa mengajar perempuan bila tidak ada dosen perempuan yang tersedia.

Sejauh ini, beberapa wanita Afghanistan mengakui telah menyerah pada pendidikan mereka, karena takut akan aturan baru Taliban dan masa lalu mereka yang brutal.

“Saya tidak percaya Taliban. Saya takut dengan aturan mereka dan saya khawatir kehilangan nyawa tanpa alasan di bawah kendali mereka,” kata seorang siswa, yang tinggal di asrama saat belajar di Kabul, dia tidak lagi berpikir bahwa Taliban akan mengizinkannya.

Untuk diketahui, janji Taliban terkait hak perempuan Afghanistan telah mendorong diskusi internasional tentang seberapa banyak Taliban telah berubah sejak kebencian terhadap wanita yang ekstrem dan menindas pada tahun 1990-an.

Baca Juga: Curhat ke Fadli Zon Puncak Bogor Minim Perhatian Pemerintah, Ade Yasin: Suarakan Puncak Jadi National Branding

Dunia internasional juga memberikan waktu kepada kelompok itu untuk membentuk pemerintahan dan menyusun kebijakannya sebelum menekan terlalu keras hak-hak perempuan.

Akan tetapi, saat ini semakin banyak bukti dari seluruh Afghanistan bahwa janji itu sebatas pesan, dan bukan ideologi.

Halaman:

Editor: Ahlaqul Karima Yawan

Sumber: The Guardian


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah