Taliban Diduga Langgar Janji Soal Hak Perempuan Afghanistan, Peneliti Ungkap Fakta Ketidakadilan di Lapangan

- 4 September 2021, 10:45 WIB
Ilustrasi seorang wanita Afghanistan.
Ilustrasi seorang wanita Afghanistan. /Pixabay/ ArmyAmber

Baca Juga: Berhasil Bawa Pulang Cristiano Ronaldo, Kini Manchester United Blokir Jalan Keluar bagi 5 Pemain Kuncinya

Menurutnya Taliban hanya menyamarkan rasa benci terhadap perempuan-perempuan Afghanistan.

“Ini menunjukkan bahwa bahkan pada 1990-an Taliban merasa perlu untuk menyamarkan beberapa kebencian terhadap wanita mereka. Jadi ini bukan strategi komunikasi yang sama sekali baru yang mereka kejar sekarang dan wanita Afghanistan dapat melihatnya,” ujarnya.

Selain itu, ia juga menyoroti aturan wali laki-laki, atau mahram untuk menemani perempuan Afghanistan di ruang publik

Lalu, dalam dunia pendidikan juga, ada tanda-tanda yang jelas bahwa perempuan Afghanistan akan menghadapi pengucilan yang luas dan merusak.

Pasalnya, menteri pendidikan tinggi yang baru telah membuat kebijakan yang baru, yaitu perempuan dan laki-laki harus dipisahkan di universitas.

Baca Juga: Targetkan Penyaluran BSU 2021 Rp1 Juta untuk 1,2 Juta Pekerja, Menaker Ida: Selesai Paling Lama Oktober 2021

Kebijakan ini berpeluang membuat perempuan Afghanistan mendapatkan pendidikan berkualitas lebih rendah.

Selain itu, perempuan harus disediakan transportasi di dalam bus dengan jendela tertutup dan tirai yang memisahkan mereka dari sopir yang kemungkinan adalah laki-laki.

Selanjutnya, perempuan Afghanistan harus dikurung di ruang tunggu di antara kelas, bahkan mengatur rinci warna pakaian yang diperlukan untuk siswa dan guru perempuan.

Halaman:

Editor: Ahlaqul Karima Yawan

Sumber: The Guardian


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah