Akan tetapi, pemberontak bersenjata dari kelompok Tentara Negara Bagian Wa Bersatu dan Tentara Arakan menjadi kelompok yang terkuat.
Sementara itu, junta militer yang dipimpin oleh Jenderal Senior Min Aung Hlaing sejauh ini telah membunuh lebih dari 1.000 orang dan memenjarakan lebih dari 6.000 sejak kudeta.
Junta militer merebut kekuasaan setelah menuduh bahwa pemilihan November 2020 curang.
Saat ini, junta militer telah memberlakukan keadaan darurat yang menurut Jenderal Min Aung Hlaing akan dicabut pada Agustus 2023.
Mengetahui situasi tersebut, ASEAN sedang mengatur bantuan kemanusiaan untuk Myanmar setelah blok tersebut menunjuk Menteri Luar Negeri Kedua Brunei, Mr Erywan Yusof, sebagai utusan khusus untuk mencoba memfasilitasi dialog politik.***