PBB Butuh Dana Tambahan Lebih dari Rp8,52 Triliun untuk Cegah Krisis Kemanusiaan di Afghanistan

- 13 September 2021, 10:20 WIB
Warga Afghanistan berjalan di samping pagar besi untuk menyeberang ke Pakistan pada 6 September 2021.
Warga Afghanistan berjalan di samping pagar besi untuk menyeberang ke Pakistan pada 6 September 2021. /Abdul Khaliq Achakzai/Reuters

PR DEPOK - Dalam konferensi bantuan yang akan dilgelar hari ini di Jenewa, Perserikatan Bangsa-Bangsa (PBB) akan meminta dan mengumpulkan lebih banyak dana.

PBB saat ini tengah membutuhkan bantuan dana lebih dari Rp8,52 triliun untuk mencegah krisis kemanusiaan di Afghanistan.

Bahkan jumlah tersebut tampaknya akan meningkat karena kekeringan dan kekurangan uang tunai serta bahan pokok makanan akibat krisis yang terjadi di negara tersebut.

Baca Juga: Akui Rocky Gerung Hebat dan Otaknya Jenius, Gus Umar: kalau Dia 1 Kubu dengan Ngabalin Pasti Jadi Mendikbud

Pemotongan secara tiba-tiba atas miliaran dolar dalam sumbangan asing menyusul runtuhnya pemerintah Afghanistan yang didukung Barat.

Selain itu, kemenangan Taliban telah menambah lebih banyak tekanan pada program-program PBB.

Di lain sisi, Sekretaris Jenderal PBB Antonio Guterres mengatakan organisasinya sedang berjuang secara finansial.

"Saat ini PBB bahkan tidak mampu membayar gajinya kepada para pekerjanya sendiri," katanya, sebagaimana dikutip Pikiranrakyat-Depok.com dari Reuters pada Senin, 13 September 2021.

Baca Juga: Komentari Harta Kekayaan Sejumlah Pejabat yang Meningkat di Masa Pandemi, Gus Umar: Ironi di Indonesia

Konferensi Jenewa yang akan dimulai pada Senin sore, akan dihadiri oleh pejabat tinggi PBB termasuk Guterres, kepala Komite Internasional Palang Merah Peter Maurer, serta puluhan perwakilan pemerintah termasuk Menteri Luar Negeri Jerman Heiko Maas.

Sekitar sepertiga dari jumlah Rp8,52 triliun yang dibutuhkan akan digunakan oleh Program Pangan Dunia PBB atau FAO untuk warga Afghanistan yang tidak mengonsumsi makanan yang cukup.

Sebelumnya, FAO menemukan 93 persen dari 1.600 warga Afghanistan tidak dapat mengakses makanan yang cukup karena sebagian darinya tidak dapat memperoleh akses untuk membelinya.

"Sekarang berpacu dengan waktu dan salju untuk memberikan bantuan penyelamatan jiwa kepada orang-orang Afghanistan yang paling membutuhkannya," kata wakil direktur regional WFP Anthea Webb.

Baca Juga: Benarkah Terapi Plasma Konvalesen Berpotensi Membahayakan Pasien Covid-19? Berikut Faktanya

"Kami benar-benar memohon dan meminjam lebih banyak dana untuk menghindari habisnya stok makanan," ujarnya melanjutkan.

Sementara, Organisasi Kesehatan Dunia (WHO), badan PBB lainnya juga sedang berusaha menopang ratusan fasilitas kesehatan yang berisiko ditutup setelah para donor mundur.***

Editor: Ahlaqul Karima Yawan

Sumber: Reuters


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah