AS Adakan Pameran Foto Muslim Uyghur, China: Mereka Mainkan Trik Politik Rendahan

- 17 September 2021, 10:34 WIB
Dolkun Isa, Presiden Kongres Uyghur Dunia memasang pajangan di pameran foto Uyghur yang didukung Amerika Serikat dari lusinan orang yang hilang atau diduga ditahan di kamp-kamp yang dikelola Cina di Xinjiang, Cina di depan Perserikatan Bangsa-Bangsa di Jenewa, Swiss, 16 September 2021.
Dolkun Isa, Presiden Kongres Uyghur Dunia memasang pajangan di pameran foto Uyghur yang didukung Amerika Serikat dari lusinan orang yang hilang atau diduga ditahan di kamp-kamp yang dikelola Cina di Xinjiang, Cina di depan Perserikatan Bangsa-Bangsa di Jenewa, Swiss, 16 September 2021. /DENIS BALIBOUSE/REUTERS

"Penting bagi kami untuk membawa wajah-wajah ini untuk mewakili mereka yang ditahan," kata Zumretay Arkin, yang pamannya ditampilkan dalam pameran.

"Lebih mudah untuk melupakan angka tetapi jika orang melihat wajah, kami berharap mereka akan memahami urgensi situasi," ia melanjutkan.

Kelompok hak asasi memperkirakan satu juta orang Uyghur dan etnis minoritas lainnya telah diasingkan di kamp-kamp yang digambarkan China sebagai pusat pelatihan kejuruan untuk memerangi ekstremisme agama.

Baca Juga: Sinopsis Film Empire State: Aksi Perampokan Terbesar di Amerika Serikat Tayang Malam ini

AS memberikan hibah keuangan untuk pameran, yang nantinya akan melakukan perjalanan ke Brussels dan Berlin, kata Kongres Uyghur Dunia.

Awal pekan ini, menurut sumber yang hadir di pameran, misi AS di Jenewa menampilkannya pada resepsi diplomatik.

"Kami berkomitmen untuk menempatkan hak asasi manusia di pusat kebijakan China kami, dan kami akan terus menyoroti pelanggaran berat hak asasi manusia yang kami lihat di seluruh China, termasuk di Xinjiang, Tibet dan Hong Kong," ujar juru bicara misi AS di PBB.

Baca Juga: Jadwal Tayang dan Spoiler Boruto Episode 216: Naruto dan Sasuke Tumbang hingga Peran Penting Keberadaan Boruto

Lebih jauh, perseteruan antara China dan AS telah menjadi semakin berduri di Dewan PBB yang beranggotakan 47 orang di Jenewa tahun ini.

Dengan China yang telah mendapatkan kembali kursi, sementara AS tengah mencari suara di forum tempat mantan Presiden Donald Trump mundur.

Halaman:

Editor: Yunita Amelia Rahma

Sumber: Reuters


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x