Studi Terbaru: Musik Mozart Ternyata Bisa Membantu Proses Penyembuhan Penderita Epilepsi

- 22 September 2021, 14:15 WIB
Ilustrasi lukisan Mozart.
Ilustrasi lukisan Mozart. /FreeMobi_Ringtones/Pixabay

PR DEPOK – Baru-baru ini studi menunjukkan adanya pengaruh komposisi musik Mozart bagi penderita epilepsi.

Berdasarkan studi yang diterbitkan dalam Scientific Reports, efek komposisi musik Mozart yang didengarkan oleh penderita epilepsi ternyata membantu proses penyembuhan.

Dikutip Pikiranrakyat-Depok.com dari Times of Malta, peneliti menyebutkan bahwa komposisi musik Mozart dapat menenangkan aktivitas otak penderita epilepsi

Baca Juga: Tips dan Larangan Bagi Peserta CPNS 2021 agar Dapat Lolos Tes SKD, Simak Penjelasannya

Ketika mendengarkan komposisi musik Mozart, penderita epilepsi kemungkinan mendapatkan kekuatan terapeutiknya berkat melodi yang menciptakan rasa terkejut.

Kesimpulan ini diambil sesuai dengan hasil penelitian terhadap 16 pasien epilepsi yang dirawat di rumah sakit yang tidak merespons pengobatan.

Dari hasil penelitian ini membawa harapan bahwa musik dapat digunakan untuk perawatan non-invasif baru.

"Mimpi utama kami adalah mendefinisikan genre musik 'anti-epilepsi' dan menggunakan musik untuk meningkatkan kehidupan mereka yang menderita epilepsi," kata Robert Quon dari Dartmouth College.

Baca Juga: Cegah Afghanistan Menjadi Surga bagi Para Teroris, Inggris Ajak China dan Rusia Dekati Taliban

Dalam studi ini, para ilmuwan memainkan karya tersebut untuk pasien yang dilengkapi dengan sensor implan otak untuk memantau terjadinya IED  yaitu peristiwa otak yang singkat namun berbahaya yang diderita oleh penderita epilepsi, selain kejang.

Dari hasil penelitian, para ahli menemukan IED penderita epilepsi menurun setelah 30 detik mendengarkan, dengan efek signifikan di bagian otak yang terkait dengan emosi.

Selain itu, ketika para ahli membandingkan respons terhadap struktur karya, mereka menemukan efek meningkat selama transisi antara frasa musik yang lebih panjang selama 10 detik atau lebih, dan menciptakan respons emosional yang positif.

Adapun spesifikasi komposisi musik Mozart seperti Dua Piano di D Major K448 dikenal karena efeknya pada kognisi dan aktivitas otak lainnya.

Baca Juga: Syarat Vaksin Covid-19 dari Arab Saudi Dinilai Memberatkan Jemaah Umrah Indonesia, Pemerintah Terus Melobi

Akan tetapi,  para peneliti masih berusaha memahami alasan dibalik keefektifan musik tersebut.

Sebagai informasi, efek komposisi musik Mozart telah menjadi subjek penelitian sejak para ilmuwan pada tahun 1993 mengklaim bahwa orang yang mendengarkan K448 selama 10 menit menunjukkan peningkatan keterampilan penalaran spasial.

Penelitian selanjutnya telah menguji efek K448 pada berbagai fungsi dan gangguan otak, termasuk epilepsi.

Seperti penelitian sebelumnya, pasien tidak menunjukkan perubahan aktivitas otak saat terkena rangsangan pendengaran lain atau musik yang bukan K448, bahkan yang berasal dari genre musik pilihan mereka.

Baca Juga: Berstatus Bebas Transfer Musim Depan, Bos Juventus Bantah Minat Datangkan Paul Pogba

Studi ini mencatat pengujian lebih lanjut dapat menggunakan potongan musik lain yang dipilih dengan cermat sebagai perbandingan untuk lebih menentukan komponen terapeutik komposisi musik Mozart.***

Editor: Ahlaqul Karima Yawan

Sumber: Times of Malta


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x