"Namun perlu diingat, masih ada warisan rezim 30 tahun. Anda tidak mungkin menghapusnya hanya dalam semalam saja," ujarnya menambahkan.
Setelah upaya kudeta minggu lalu, pejabat sipil menuduh para pemimpin militer telah bertindak melampaui batas.
Sementara para jenderal mengkritik manajemen sipil atas proses ekonomi dan politik, dengan mengatakan bahwa pasukan mereka diabaikan dan tidak dihargai.
Untuk diketahui, militer menyingkirkan Omar al-Bashir pada April 2019 silam, setelah berbulan-bulan protes yang dipicu oleh krisis ekonomi.
Baca Juga: Jelang Hadapi PSM, Dua Pemain Persib Pulih dari Cedera dan Diprediksi Siap Tampil
Kemudian militer menandatangani kesepakatan pembagian kekuasaan dengan koalisi Pasukan Kebebasan dan Perubahan (FFC) sipil.
FFC mendukung demonstrasi Kamis kemarin, yang berkumpul di markas pusat Khartoum dari gugus tugas yang bekerja untuk membongkar pemerintahan Bashir.***