“Di Korea Utara, bahkan jika sebuah jalan dibangun, itu tidak akan dilakukan tanpa persetujuan langsung dari Pemimpin Tertinggi. Serangan di Pulau Cheonan dan Yeonpyeong bukanlah sesuatu yang bisa dilakukan [petugas] bawahan, ”katanya.
Menurutnya, aksi militer Korea Utara seperti ini selalu direncanakan dan dilakukan atas perintah Kim Jong-un.
Sebagai catatan, Kim Kuk-song termasuk di antara 30.000 pengungsi Korea Utara yang memberontak untuk mencari kehidupan yang lebih baik di Korea Selatan.
Namun dari jumlah yang besar hanya sebagian kecil yang berani tampil dan menceritakan kisah sisi gelap yang ada di Korea Utara.
Menurutnya, kebijakan tertutup di Korea Utara, membuat semakin tinggi posisi Anda, tetapi semakin tinggi risiko Anda dan keluarga Anda terbunuh.
Ia pun memutuskan untuk pindah ke Korea Selatan pada tahun 2014.
“Meninggalkan negara saya, di mana kuburan dan keluarga nenek moyang saya [berada], dan melarikan diri ke Korea Selatan, yang pada saat itu bagi saya adalah tanah asing, adalah keputusan yang menyedihkan karena tekanan emosional,” katanya.***