Pejabat Intel AS Ingatkan Ambisi China terhadap Teknologi Kecerdasan Buatan

- 23 Oktober 2021, 13:40 WIB
Ilustrasi bendera Amerika Serikat.
Ilustrasi bendera Amerika Serikat. /oohhsnapp/Pixabay

Termasuk tuduhan bahwa para pemimpin China telah menyembunyikan informasi penting tentang pandemi virus corona, sebagaimana dikutip Pikiranrakyat-Depok.com dari Al Jazeera pada Sabtu, 23 Oktober 2021.

Di bawah Presiden Xi Jinping, pemerintah China telah menyatakan tujuannya untuk menciptakan teknologi yang menguntungkan dalam robotik dan bidang lain dalam rencana yang dikenal sebagai “Made in China 2025”.

Baca Juga: Beli Seserahan Pernikahan dengan Teuku Ryan, Ria Ricis: Tinggal Tunjuk, Abang yang Bayar

Departemen Kehakiman AS dalam beberapa tahun terakhir telah mengembalikan beberapa dakwaan yang menuduh pencurian informasi sensitif AS atas nama China, termasuk penelitian vaksin dan teknologi kendaraan otonom.

Pejabat direktur pusat kontra intelijen, Michael Orlando, mengatakan bahwa AS tidak boleh kalah dari China di beberapa bidang utama: AI, sistem otonom, komputasi kuantum, semikonduktor, dan bioteknologi.

“Meskipun kami telah mengatakan ini selama bertahun-tahun, orang-orang tidak mencerna ini,” katanya.

Orlando menolak mempertanyakan keharusan AS memberlakukan pembatasan yang lebih ketat atau larangan langsung terhadap investasi China di sektor-sektor tertentu, dengan mengatakan peranannya bukan untuk menyarankan kebijakan.

Baca Juga: Kini Resmi Menikah, Ternyata Jessica Iskandar dan Vincent Verhaag Dipertemukan oleh Bastian Steel

Tetapi pusat kontra-intelijen mengadakan pengarahan rutin dengan industri swasta dan akademisi sambil mengakui bahwa industri dan universitas mungkin masih ingin mencari mahasiswa, pakar, dan investor dari China.

Petugas pusat untuk teknologi AS, Edward You, mencatat investasi perusahaan China di bioteknologi dan farmasi AS dan Eropa.

Halaman:

Editor: Ahlaqul Karima Yawan

Sumber: Al Jazeera


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x