Wartawan AS yang Dihukum 11 tahun Penjara oleh Militer Myanmar Akhirnya Bebas

- 16 November 2021, 13:45 WIB
Ilustrasi penjara.*
Ilustrasi penjara.* /smadore/Pixabay

Pada Senin kemarin, Fenster mengatakan akan terus menyoroti penderitaan rekan-rekannya yang ditahan di negara itu, yang sebagian besar adalah warga negara Myanmar.

"Kami akan tetap fokus pada para jurnalis sebanyak mungkin dan melakukan segala yang kami bisa untuk melobi atas nama mereka"

Baca Juga: Pemilu 2024, Mardani Ali Sera: Berharap Ada Titik Temu Antara Jadwal Usulan Pemerintah dan KPU

“Kami masih berusaha sangat keras dan berharap kami bisa mengeluarkan mereka dari sana,” ujarnya menambahkan.

Mantan diplomat Richardson mengatakan bahwa dia dapat merundingkan pembebasan Fenster selama kunjungan baru-baru ini ke Myanmar ketika dirinya mengadakan pertemuan tatap muka dengan Jenderal Senior yang berkuasa Min Aung Hlaing.

Perjalanan itu, yang disebut sebagai misi kemanusiaan swasta, telah dikritik oleh beberapa orang sebagai legitimasi pengambilalihan militer.

Baca Juga: IATC dan WSBK Akan Digelar Bersama pada Minggu Ini, MGPA Sampaikan Permintaan Maaf

Lebih jauh, berbicara di Qatar, Fenster mengatakan ia tidak merasa kelaparan atau dipukuli saat ditahan di penjara Insein yang terkenal dekat Yangon.

"Saya ditangkap dan ditahan tanpa alasan. Jadi kalau ada yang mengira saya dianiaya, tidak benar. Secara fisik saya sehat," ujarnya.***

Halaman:

Editor: Ahlaqul Karima Yawan

Sumber: Al Jazeera


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah