Network
PIKIRAN RAKYAT - Video berdurasi enam menit yang diunggah pertama kali di sosial media twitter pada Selasa, 18 Februari 2020 itu kini semakin viral.
Video tersebut menampilkan tangisan sosok bocah yang mengalami gangguan kesehatan. Bocah yang dikenal dengan nama Quaden Bayles merupakan seorang dari suku Aborigin Australia yang tinggal di Quennsland.
Anak itu adalah penyandang disabilitas. Sang bunda merekam momen Quaden yang terlihat amat terintimidasi karena perundungan yang ia alami setiap hari.
"Saya baru saja menjemput anak dari sekolah, menyaksikan momen perundungan itu, kemudian menelepon kepala sekolah. Saya ingin orang-orang tahu, termasuk orang tua siswa, tenaga pendidik, dan guru, bahwa apa yang terjadi pada Quaden merupakan efek yang ditimbulkan oleh perundungan," kata Bayle, ibunda Quaden di tengah isakan putranya seperti dikutip oleh Pikiranrakyat-Depok.com dari BBC.
Baca Juga: Optimalkan Pelayanan Masyarakat, Pemkot Depok Berencana Bangun Mal Pelayanan Publik
"Setiap hari, sesuatu terjadi (pada Quaden). Momen lain, perundungan lain, ejekan lain, pemanggilan nama lain," tuturnya.
Bayle menyayangkan perlakuan tidak menyenangkan yang diterima oleh putranya. Ia dengan tegas mempertanyakan apakah para orang tua bisa mendidik anak dan menjaga keluarga serta teman mereka.
Yaraka Bayle, mengunggah potongan video sang anak, Quaden, yang terisak-isak setelah menjadi sasaran perundungan di sekolah karena kekerdilannya.
Di dalam video tersebut, Quaden bahkan menyatakan bahwa dirinya ingin mengakhiri hidup.
Setelah video itu viral bahkan hampir ke seluruh penjuru dunia, seorang komedian asal Amerika Serikat, Brad Williams menggalang dana untuk membawa Quaden ke Disneyland.
Baca Juga: Tak Dapat Upah Layak, Tenaga Kependidikan Honorer Desak Jokowi Angkat GTKHNK 35+ Jadi PNS
Halaman penggalangan dana, GoFoundMe, kini telah mendapatkan dana yang dibutuhkan untuk membawa Quaden ke Disneyland.
Target terkumpulnya dana adalah 10.000 dolar Amerika atau Rp 137 juta, namun nyatanya dana untuk Quaden kian mengalir hingga mencapai nominal 30 kali lipat yakni 300.000 dolar Amerika atau Rp 4 miliar.
Tim Nasional Liga Rugby juga mengundang Quaden untuk memimpin pertandingan mereka melawan Maori All Star pada Sabtu kemarin.
Bukan hanya itu, aktor Hugh Jackman dan pebasket Enes Kanter juga menguatkan Quaden, dalam unggahan di akun Twitternya @RealHughJackman ia menuliskan, "Kamu lebih kuat dari yang kamu tahu sobat," ia juga meminta semua orang untuk bersikap baik," tulisnya.
Baca Juga: Tautan Grup WhatsApp Ternyata Dapat Terdeteksi oleh Pencarian Google
Dalam konferensi persnya, Bayle mengharapkan insiden yang telah menimpa putranya menjadi sebuah contoh agar orang terus meningkatkan kesadaran pada diri sendiri bahwa efek dari perundungan sangatlah berbahaya.
"Kami kehilangan banyak orang karena perundungan, diskriminasi, dan rasisme," tutur Bayle.
Mimpi buruk setiap orang tua adalah kehilangan anak, kata Bayle, dan itu adalah kenyataan hidup saya setiap hari.
"Menjadi bocah aborigin dengan disabilitas. Ada rasisme dan diskriminasi yang diberikan pada mereka," kata dia.***
