Bukan Indonesia, Pengusaha Malaysia Paling Pelit di Asia Tenggara Membayar Gaji Karyawan

- 20 Februari 2022, 14:20 WIB
Ilustrasi - Ternyata pengusaha di Malaysia jadi yang paling pelit membayar gaji karyawan bukan Indonesia.
Ilustrasi - Ternyata pengusaha di Malaysia jadi yang paling pelit membayar gaji karyawan bukan Indonesia. /Pixabay/TheHilaryClark./

PR DEPOK - Pengusaha Malaysia dapat dikatakan sebagai pengusaha paling pelit di Asia Tenggara dalam hal membayar gaji karyawan.

Berdasarkan data, para pengusaha Malaysia dikabarkan hanya menggunakan 25 persen dari total Produk Domestik Bruto (PDB) mereka untuk membayar gaji karyawan.

Angka tersebut rupanya paling rendah dari beberapa negara di Asia Tenggara seperti Singapura sebanyak 40 persen, Filipina 76 persen, dan Indonesia sebanyak 84 persen.

Dikutip Pikiranrakyat-Depok.com dair World of Buzz, gaji para karyawan di Malaysia saat ini berada di angka 1.200 ringgit atau sekitar Rp4,1 juta.

Baca Juga: Moeldoko Minta Tak Perlu Khawatir Soal JHT, Yan Harahap: yang Ngomong Begal Partai, Susah Dipercaya

Akan tetapi, Presiden Kongres Serikat Buruh Malaysia (MTUC), Datuk Abdul Halim Mansor mengatakan bahwa persentase pembayaran gaji karyawan Malaysia saat ini tidak masuk akal.

Sebab, menurutnya rata-rata pengusaha Malaysia sangat mampu untuk membayar gaji setiap karyawannya di atas upah minimum saat ini.

Oleh karena itu, dirinya telah berusaha membujuk para pengusaha untuk sepakat menaikkan upah minimum menjadi 1.500 ringgit atau setara Rp5,1 juta.

Baca Juga: Berteman dengan Sabrina Chairunnisa, Millen Cyrus Justru Akui Naksir Deddy Corbuzier: Hajar!

Akan tetapi, para pengusaha di Malaysia enggan menaikkan gaji minimum dengan alasan kesulitan ekonomi di tengah pandemi Covid-19.

Padahal, ia menuturkan pemerintah Malaysia telah mengerahkan segala bentuk bantuan sebesar miliaran ringgit kepada para pengusaha untuk setidaknya membantu mendapatkan kembali pendapatan yang hilang selama pandemi Covid-19.

"Mereka sering mengatakan bahwa sekarang bukan waktu yang tepat untuk menaikkan upah minimum menjadi RM1.500 karena kesulitan ekonomi dan Covid-19," ucap Presiden MTUC menjelaskan.

Baca Juga: Jokowi Segera Tunjuk Kepala dan Wakil Kepala Otorita IKN Nusantara, Paling Lambat April 2022

"Alasan ini sudah standar, sementara pemerintah telah memprioritaskan berbagai jenis bantuan senilai miliaran Ringgit," kata dia menambahkan.

Bukan tanpa alasan, dirinya ingin menaikkan upah minimum pekerja sebab ia tak ingin melihat para karyawan membuang waktu untuk bekerja lembur.

“Pengusaha harus membentuk masyarakat yang memiliki daya beli, bukan memberi masyarakat kekuatan utang. Ketika membayar upah yang rendah, ini membuka ruang utang, karyawan terpaksa membuang waktu untuk bekerja lembur," ucapnya.

Baca Juga: Harga Kedelai Melonjak, PKS Kritik Jokowi: Mudah Membuat Janji dan Aturan, Faktanya Gagal

Dengan demikian, Presiden MTUC pun mengeklaim bahwa pengusaha Malaysia menjadi pengusaha paling pelit di Asia Tenggara.

"Bayangkan, pengusaha Malaysia hanya menggunakan 25 persen dari PDB mereka untuk membayar gaji karyawannya, Malaysia menjadi negara paling pelit di Asia Tenggara," pungkasnya.***

Editor: Ramadhan Dwi Waluya

Sumber: World of Buzz


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah