Rencananya, ia akan bertemu dengan tokoh-tokoh militer dan politik terkemuka tentang 'koordinasi operasional' dengan Israel di wilayah tersebut.
Kunjungannya mengikuti salah satu dari pertengahan Februari oleh menteri pertahanan Rusia Sergei Shoigu ke Suriah untuk memeriksa latihan angkatan laut di Mediterania.
Latihan itu termasuk pengebom berkemampuan nuklir jarak jauh dan pesawat tempur yang dilengkapi dengan rudal hipersonik, menurut The Associated Press.
Baca Juga: Bansos BPNT Kartu Sembako Cair Maret, Segera Dapatkan Uang Rp600 Ribu di Kantor Pos Terdekat
Perkembangan itu terjadi ketika Israel mencoba untuk berjalan di garis yang semakin tipis dalam konflik Rusia-Ukraina, di mana ia tidak ingin memusuhi sekutu dekatnya di Gedung Putih atau mereka di Kremlin yang mengizinkan Israel melakukan operasi melawan Iran (kelompok yang didukung di Suriah).
Menteri luar negeri Israel memang mengutuk invasi Rusia minggu lalu, tetapi bahasa yang relatif kuat adalah hal yang asing dalam pendekatan terukur Israel.
Hari ini Israel memberikan suara dengan resolusi yang didukung AS untuk meminta Rusia menghentikan permusuhan dan menarik pasukannya, tetapi menawarkan seorang wakil untuk berbicara atas nama Israel, daripada duta besar Israel untuk PBB.
Sementara itu, Eiland mengatakan Israel harus menjauhinya.
“Israel sedang berjuang melawan aspirasi nuklir Iran. Yerusalem harus memberi tahu Washington bahwa dalam situasi ini, ia tidak boleh tidak setuju dengan Rusia tentang tindakannya terhadap target terkait Iran di Suriah," ungkapnya.