Rusia menurut mereka tidak akan menuntut perubahan rezim di Ukraina dan tidak lagi ingin seluruh negara didemiliterisasi, tetapi hanya wilayah Donbas di timur.
Sementara itu, Zelensky mengatakan bahwa dia telah menenangkan diri mengenai rencana untuk bergabung dengan NATO.
Baca Juga: Mudah, Berikut Cara Melakukan Perpanjangan SIM secara Online Lewat HP
Sebelumnya, Rusia dalam ultimatumnya akan menarik kembali pasukan segera jika Ukraina berhenti berperang mengakui Krimea sebagai Rusia, mengesahkan undang-undang yang mengikatnya pada netralitas, yang akan menjauhkannya dari NATO, dan mengakui wilayah separatis Donetsk dan Lugansk sebagai wilayah yang merdeka.
Akan tetapi, Volodymyr Zelensky menggambarkan tuntutan itu terlalu jauh dan mengindikasikan dia tidak percaya bahwa Rusia sedang bernegosiasi dengan itikad baik.
"Kami tidak siap untuk menyerah karena ini bukan tentang saya, ini tentang orang-orang yang memilih saya," katanya.
Baca Juga: Cara Daftar Bansos Anak Sekolah Online 2022 agar Siswa SD, SMP, dan SMA Dapat BLT Rp4,4 Juta
Presiden Vladimir Putin awalnya menyebut invasi sebagai operasi khusus untuk melindungi wilayah Donbas yang separatis dengan demiliterisasi dan denazifikasi Ukraina.
Sejauh ini, Israel dan negara barat tidak memiliki niat untuk menekan Voldymyr Zelensky untuk membuat satu pilihan atau yang lain atas tuntutan Rusia.
Akan tetapi, mereka yakin dia sekarang harus mengambil keputusan yang tegas.