Terungkap Alasan Arab dan UEA Tolak Tingkatkan Produksi Minyak ke AS dan Negara Barat

- 29 Maret 2022, 11:45 WIB
Ladang minyak Sungai Kern di Bakersfield, California 9 November 2014. Permintaan AS dari Arab Saudi dan UEA untuk tingkatkan produksi minyak ditolak.
Ladang minyak Sungai Kern di Bakersfield, California 9 November 2014. Permintaan AS dari Arab Saudi dan UEA untuk tingkatkan produksi minyak ditolak. /Jonathan Alcorn/Reuters

PR DEPOK – Arab Saudi dan Uni Emirat Arab (UEA) menjadi dua negara yang disoroti AS dan negara Barat usai invasi Rusia di Ukraina.

AS dan negara Barat berupaya lepas dari ketergantungan minyak dengan Rusia sebagai bagian dari sanksi atas invasi di Ukraina dengan meminta pasokan lebih dari Arab Saudi dan UEA.

Selain itu, dengan pasokan minyak Arab Saudi dan UEA yang semakin meningkat, AS dan negara Barat berharap bisa membantu menstabilkan pasar energi global.

Baca Juga: Pemerintah Malaysia Berencana Ajukan RUU yang Larang Generasi Mudanya Merokok pada Juli Mendatang

Sejauh ini, permintaan tersebut telah ditolak oleh para pemimpin Arab, dengan Putra Mahkota Saudi Mohammed bin Salman (MBS) dan Putra Mahkota Abu Dhabi Mohammed bin Zayed (MBZ) berulang kali  menolak untuk membuat panggilan telepon dengan Presiden AS Joe Biden untuk membahas lonjakan harga minyak.

Arab Saudi dan UEA menilai AS telah mengecewakan karena tidak berkomitmen dengan perjanjian yang ada.

“Ada perasaan bersama antara Arab Saudi dan UEA bahwa AS telah mengecewakan mereka, dan bahwa AS tidak lagi berkomitmen pada persyaratan perjanjian Roosevelt dan Raja Abdulaziz," ujar Hashem Akel, seorang ahli di pasar energi seperti dikutip Pikiranrakyat-Depok.com dari Middle East Eye.

Baca Juga: Gugur dalam Serangan KKB di Papua, Lettu Muhammad Iqbal Ternyata Berencana Menikah November 2022

Adapun ketidakpercayaan terhadap AS semakin meningkat di antara negara-negara kaya minyak.

Halaman:

Editor: Ahlaqul Karima Yawan

Sumber: Middle East Eye


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x