Lavrov telah ditanya tentang pentingnya menghindari Perang Dunia Ketiga dan kemungkinan situasi saat ini sebanding dengan Krisis Rudal Kuba 1962, titik terendah dalam hubungan AS-Soviet.
Sejauh ini, Ukraina menilai bahwa Rusia telah kehilangan harapan terakhirnya untuk menakut-nakuti dunia.
“Rusia telah kehilangan harapan terakhirnya untuk menakut-nakuti dunia agar tidak mendukung Ukraina. Ini hanya berarti Moskow merasakan kekalahan," kata Menteri Luar Negeri Ukraina Dmytro Kuleba.
Di lain sisi, Menteri Luar Negeri AS Antony Blinken dan Menteri Pertahanan Lloyd Austin menjanjikan lebih banyak bantuan militer untuk Ukraina.
Departemen Luar Negeri AS pada hari Senin menggunakan deklarasi darurat untuk menyetujui potensi penjualan amunisi senilai 165 juta dolar ke Ukraina.
Baca Juga: Kim Jong Un Bersumpah akan Terus Memperkuat Program Senjata Nuklir Korea Utara
Pentagon mengatakan paket itu dapat mencakup amunisi artileri untuk howitzer, tank, dan peluncur granat.
Duta Besar Rusia untuk AS mengatakan kepada AS untuk menghentikan pengiriman dan memperingatkan bahwa senjata Barat justru dapat mengobarkan konflik.
"NATO, pada dasarnya, terlibat dalam perang dengan Rusia melalui proxy dan mempersenjatai proxy itu. Perang berarti perang," kata Lavrov.